Jambi (ANTARA Aceh) - Mudik atau bagi perantau merayakan Lebaran di kampung halaman, telah menjadi salah satu tradisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat muslim khususnya di Indonesia.
Setiap tahun menjelang Lebaran Idul Fitri, angkutan darat, laut dan udara, penuh sesak lautan manusia yang akan memanfaatkan liburan singkat untuk berhari raya di kampung halaman.
Ruas jalan yang dilalui pemudik juga macet, antrean panjang kendaraan menjadi pemandangan hari-hari menjelang Lebaran.
Pemerintah bekerja ekstra, rambu-rambu lalu lintas dilengkapi, ruas jalan yang rusak atau berlubang diperbaiki, tujuannya adalah untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi pemudik, meski kecelakaan tidak terelak juga.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, pihaknya berupaya memberikan kenyamanan kepada pemudik yang melintas di daerahnya, melalui perbaikan sejumlah ruas jalan, seperti jalan lintas tengah (Jambi-Sumbar) atau lintas timur (Jambi-Riau).
Pemerintah bersama pihak kepolisian dan lembaga terkait lainnya siap menyambut arus mudik, misalnya warga dari Pulau Jawa yang ingin ke daerah asalnya melintasi wilayah Jambi, kata Gubernur Hasan Basri Agus.
Khusus untuk ruas jalan lintas Sumatera, gubernur menginstruksikan agar yang masih berlubang harus tertutup hingga H-3 Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Perbaikan jalan masih berlanjut, dan saya memastikan H-3 hari raya Idul Fitri tidak ada jalan lintas di Jambi yang berlubang," katanya usai memimpin apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri di Jambi.
Di samping itu, jalur mudik yang berpotensi longsor juga akan diantisipasi, yakni dengan menyediakan alat berat, seperti jalan Merangin- Kerinci dan Batang Asai yang merupakan ruas jalan lintas menuju Sumatera Barat.
"Itu yang selama ini selalu kita lakukan. Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah kita tetapkan," katanya menjelaskan.
Selain itu, gubernur juga menegaskan kepada pengusaha angkutan batubara untuk menghentikan aktivitasnya sejak H-7 lebaran. Sebab, operasional angkutan batubara sangat menggangu kelancaran lalu lintas, termasuk angkutan lain seperti CPO.
Ia mengatakan, hanya kendaraan mobil truk pengangkut BBM yang diperbolehkan melintas selama arus mudik dengan harapan masyarakat yang pulang kampung dalam kondisi aman dan lancar.
"Harus setop, tidak bisa lewat. Tujuannya agar pada saat Lebaran, masyarakat yang pulang kampung merasa aman dan tidak terganggu dengan padatnya angkutan. Itu kita persiapkan dan yang akan dilakukan dengan semua pihak terkait dengan lalu lintas," kata gubernur.
Beberapa ruas jalur mudik baik jalan provinsi maupun nasional di Jambi yang dalam kondisi rusak memang masih dalam perbaikan, terutama jalan lintas barat Jambi - Muara Bungo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jambi Benhard Panjaitan mengatakan bahwa tidak ada perbaikan jalan yang berat.
"Semua jalan provinsi dan nasional kini dalam pengerjaan. H-7 pekerjaan distop dulu karena takut arus mudik macet. Kondisinya pasti sudah mantap sebelum lebaran nanti," kata Benhard Panjaitan.
Benhard mengatakan bahwa Dinas PU telah mengantisipasi semua ruas jalan yang akan dilalui oleh para pemudik saat lebaran nanti, baik ruas jalan berpotensi longsor maupun banjir. Tercatat 10 titik lokasi yang rawan longsor dan lima titik jalan yang rawan banjir.
Dinas PU menjamin kondisi jalan baik serta nyaman bagi pengguna arus lalu lintas barang dan jasa selama lebaran nanti. Namun Ada beberapa ruas jalan yang dilalui pemudik yang perlu diantisipasi. Yaitu lintas timur sepanjang 209,13 kilometer dan lintas tengah sepanjang 246,59 km.
Benhard juga mengungkapkan, untuk memberikan kenyamanan arus mudik, PU juga telah melakukan pemetaan daerah yang rawan longsor. Di antaranya ruas jalan Bangko-Muara Bungo di km 248. Ruas jalan Sungai batas Sumbar, di KM 418 hingga 422. KM 424 hingga 433, KM 435 hingga 436, KM 439 hingga 440 dan di KM 442.
Kemudian ruas jalan Sungai Manau hingga ke Sanggaran Agung. Yaitu di KM 321 hingga 323. KM 325, KM 326, KM 329, KM 330 hingga 343, KM 349 hingga 350. Kemudian di KM 350 hingga KM 352 dan di KM 357.
Selanjutnya di ruas jalan Merlung batas Riau di KM 130, KM 176 dan KM181. Kemudian di ruas jalan Pkn Gedang hingga Muara Talang di km 277 hingga km 297. Ruas jalan Tembesi hingga Muara Bungo di km 137 hingga km 180.
Keamanan Jalur Mudik
Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan sepanjang jalur mudik, khususnya lintas Sumatera, Polda Jambi dan jajarannya menempatkan sebanyak 2.129 personel. Pengamanan jalur mudik juga melibatkan unsur TNI dan instansi terkait lainnya.
Sementara itu Kapolda Jambi, Brigjen Pol Lutfi Lubihanto, menyebutkan pihaknya melibatkan 2/3 kekuatan dalam Operasi Ketupat 2015 yang juga bertujuan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
Jumlah personel Polda Jambi sekitar 7.200 lebih, yang diturunkan untuk pengamanan dan pelayanan sebanyak 2.129 orang.
Ke-2.129 polisi itu dengan rinciannya yang terlibat langsung pada kegiatan operasi tahun ini untuk pos pengaman dan pelayanan sebanyak 1.814 orang dan yang siaga ada 315 personel.
Kegiatan Operasi Ketupat dimulai 10-27 Juli 2015 dengan menempatkan 1.814 personil terdiri dari Polresta Jambi disiagakan 300 orang, Polda Jambi (430), Polres Muarojambi (124), Tanjabar 100 orang.
Polres Bungo sebanyak 137 orang, Sarolangun (130), Merangin (138), Tanjabtim (81), Batanghari (135), Tebo (94) dan Kerinci (175).
Personel yang siaga ada sebanyak 115 orang terdiri atas anggota Brimob, Sabara dan Polair Polda Jambi.
Personel bantuan dari berbagai intansi terkait yakni dari anggota TNI sebanyak 250 orang, Dishub (201), SatPol PP (259), Damkar (121), Pramuka (151) orang dan Dinas Kesehatan (97) orang serta Semkom (80) orang dan BPBD 36 orang.
Jumlah pos pengamanan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi sebanyak 32 lokasi dan pelayanan ada 15 tempat.
Untuk titik rawan kecelakaan yang tercatat Polda Jambi yakni di lintas Timur terdapat 21 titik dan untuk lintas penghubung antar kabupaten di Provinsi Jambi ada tujuh titik, pada lintas tengah ada 19 titik rawan kecelakaan.
Di pihak lain, Brigjen Pol Lutfi Lubihanto mengatakan pihaknya telah memetakan jalur mudik di wilayah Provinsi Jambi untuk daerah yang dianggap rawan terjadi aksi kriminalitas telah ditempatkan para penembak jitu (sniper).
"Kami akan melakukan pengamanan ekstra dalam pelaksanaan operasi ketupat tahun ini agar pengguna jalur mudik yang melintas di Provinsi Jambi bisa merasa aman dan lancar," kata Lutfi Lubihanto di Jambi Kamis.
Dia menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan pengamanan dan pelayanan masyarakat dalam arus mudik lebaran 2015 ini dan di daerah tertentu dikerahkan pasukan sniper dan anti teror juga disiapkan.
"Anggota pasukan penembak jitu dan anti teror akan diambil dari anggota khusus di Brimob," kata Lutfi Lubihanto usai upacara gelar pasukan Operasi Ketupat di lapangan kantor gubernur Jambi.
Untuk saat Polda Jambi telah mendirikan sebanyak 47 jumlah pos pelayanan dan pengamanan yang disiapkan untuk daerah rawan itu di jalur yang sepi, tetapi itu sudah kita antisipasi melalui koordinasi.
Untuk titik rawan kecelakaan yang tercatat Polda Jambi yakni di lintas Timur terdapat 21 titik dan untuk lintas penghubung antar kabupaten di Provinsi Jambi ada tujuh titik, pada lintas tengah ada 19 titik rawan kecelakaan.
Keamanan dan kenyamanan penting, namun yang lebih penting adalah pemudik bisa selamat sampai ketujuan, sehingga tradisi lebaran di kampung halaman lebih bermakna sebagai sebuah kegembiraan dalam menyambut kemenangan dari Idul Fitri itu sendiri.
Setiap tahun menjelang Lebaran Idul Fitri, angkutan darat, laut dan udara, penuh sesak lautan manusia yang akan memanfaatkan liburan singkat untuk berhari raya di kampung halaman.
Ruas jalan yang dilalui pemudik juga macet, antrean panjang kendaraan menjadi pemandangan hari-hari menjelang Lebaran.
Pemerintah bekerja ekstra, rambu-rambu lalu lintas dilengkapi, ruas jalan yang rusak atau berlubang diperbaiki, tujuannya adalah untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi pemudik, meski kecelakaan tidak terelak juga.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, pihaknya berupaya memberikan kenyamanan kepada pemudik yang melintas di daerahnya, melalui perbaikan sejumlah ruas jalan, seperti jalan lintas tengah (Jambi-Sumbar) atau lintas timur (Jambi-Riau).
Pemerintah bersama pihak kepolisian dan lembaga terkait lainnya siap menyambut arus mudik, misalnya warga dari Pulau Jawa yang ingin ke daerah asalnya melintasi wilayah Jambi, kata Gubernur Hasan Basri Agus.
Khusus untuk ruas jalan lintas Sumatera, gubernur menginstruksikan agar yang masih berlubang harus tertutup hingga H-3 Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Perbaikan jalan masih berlanjut, dan saya memastikan H-3 hari raya Idul Fitri tidak ada jalan lintas di Jambi yang berlubang," katanya usai memimpin apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri di Jambi.
Di samping itu, jalur mudik yang berpotensi longsor juga akan diantisipasi, yakni dengan menyediakan alat berat, seperti jalan Merangin- Kerinci dan Batang Asai yang merupakan ruas jalan lintas menuju Sumatera Barat.
"Itu yang selama ini selalu kita lakukan. Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang telah kita tetapkan," katanya menjelaskan.
Selain itu, gubernur juga menegaskan kepada pengusaha angkutan batubara untuk menghentikan aktivitasnya sejak H-7 lebaran. Sebab, operasional angkutan batubara sangat menggangu kelancaran lalu lintas, termasuk angkutan lain seperti CPO.
Ia mengatakan, hanya kendaraan mobil truk pengangkut BBM yang diperbolehkan melintas selama arus mudik dengan harapan masyarakat yang pulang kampung dalam kondisi aman dan lancar.
"Harus setop, tidak bisa lewat. Tujuannya agar pada saat Lebaran, masyarakat yang pulang kampung merasa aman dan tidak terganggu dengan padatnya angkutan. Itu kita persiapkan dan yang akan dilakukan dengan semua pihak terkait dengan lalu lintas," kata gubernur.
Beberapa ruas jalur mudik baik jalan provinsi maupun nasional di Jambi yang dalam kondisi rusak memang masih dalam perbaikan, terutama jalan lintas barat Jambi - Muara Bungo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jambi Benhard Panjaitan mengatakan bahwa tidak ada perbaikan jalan yang berat.
"Semua jalan provinsi dan nasional kini dalam pengerjaan. H-7 pekerjaan distop dulu karena takut arus mudik macet. Kondisinya pasti sudah mantap sebelum lebaran nanti," kata Benhard Panjaitan.
Benhard mengatakan bahwa Dinas PU telah mengantisipasi semua ruas jalan yang akan dilalui oleh para pemudik saat lebaran nanti, baik ruas jalan berpotensi longsor maupun banjir. Tercatat 10 titik lokasi yang rawan longsor dan lima titik jalan yang rawan banjir.
Dinas PU menjamin kondisi jalan baik serta nyaman bagi pengguna arus lalu lintas barang dan jasa selama lebaran nanti. Namun Ada beberapa ruas jalan yang dilalui pemudik yang perlu diantisipasi. Yaitu lintas timur sepanjang 209,13 kilometer dan lintas tengah sepanjang 246,59 km.
Benhard juga mengungkapkan, untuk memberikan kenyamanan arus mudik, PU juga telah melakukan pemetaan daerah yang rawan longsor. Di antaranya ruas jalan Bangko-Muara Bungo di km 248. Ruas jalan Sungai batas Sumbar, di KM 418 hingga 422. KM 424 hingga 433, KM 435 hingga 436, KM 439 hingga 440 dan di KM 442.
Kemudian ruas jalan Sungai Manau hingga ke Sanggaran Agung. Yaitu di KM 321 hingga 323. KM 325, KM 326, KM 329, KM 330 hingga 343, KM 349 hingga 350. Kemudian di KM 350 hingga KM 352 dan di KM 357.
Selanjutnya di ruas jalan Merlung batas Riau di KM 130, KM 176 dan KM181. Kemudian di ruas jalan Pkn Gedang hingga Muara Talang di km 277 hingga km 297. Ruas jalan Tembesi hingga Muara Bungo di km 137 hingga km 180.
Keamanan Jalur Mudik
Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan sepanjang jalur mudik, khususnya lintas Sumatera, Polda Jambi dan jajarannya menempatkan sebanyak 2.129 personel. Pengamanan jalur mudik juga melibatkan unsur TNI dan instansi terkait lainnya.
Sementara itu Kapolda Jambi, Brigjen Pol Lutfi Lubihanto, menyebutkan pihaknya melibatkan 2/3 kekuatan dalam Operasi Ketupat 2015 yang juga bertujuan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
Jumlah personel Polda Jambi sekitar 7.200 lebih, yang diturunkan untuk pengamanan dan pelayanan sebanyak 2.129 orang.
Ke-2.129 polisi itu dengan rinciannya yang terlibat langsung pada kegiatan operasi tahun ini untuk pos pengaman dan pelayanan sebanyak 1.814 orang dan yang siaga ada 315 personel.
Kegiatan Operasi Ketupat dimulai 10-27 Juli 2015 dengan menempatkan 1.814 personil terdiri dari Polresta Jambi disiagakan 300 orang, Polda Jambi (430), Polres Muarojambi (124), Tanjabar 100 orang.
Polres Bungo sebanyak 137 orang, Sarolangun (130), Merangin (138), Tanjabtim (81), Batanghari (135), Tebo (94) dan Kerinci (175).
Personel yang siaga ada sebanyak 115 orang terdiri atas anggota Brimob, Sabara dan Polair Polda Jambi.
Personel bantuan dari berbagai intansi terkait yakni dari anggota TNI sebanyak 250 orang, Dishub (201), SatPol PP (259), Damkar (121), Pramuka (151) orang dan Dinas Kesehatan (97) orang serta Semkom (80) orang dan BPBD 36 orang.
Jumlah pos pengamanan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi sebanyak 32 lokasi dan pelayanan ada 15 tempat.
Untuk titik rawan kecelakaan yang tercatat Polda Jambi yakni di lintas Timur terdapat 21 titik dan untuk lintas penghubung antar kabupaten di Provinsi Jambi ada tujuh titik, pada lintas tengah ada 19 titik rawan kecelakaan.
Di pihak lain, Brigjen Pol Lutfi Lubihanto mengatakan pihaknya telah memetakan jalur mudik di wilayah Provinsi Jambi untuk daerah yang dianggap rawan terjadi aksi kriminalitas telah ditempatkan para penembak jitu (sniper).
"Kami akan melakukan pengamanan ekstra dalam pelaksanaan operasi ketupat tahun ini agar pengguna jalur mudik yang melintas di Provinsi Jambi bisa merasa aman dan lancar," kata Lutfi Lubihanto di Jambi Kamis.
Dia menegaskan bahwa pihaknya siap melaksanakan pengamanan dan pelayanan masyarakat dalam arus mudik lebaran 2015 ini dan di daerah tertentu dikerahkan pasukan sniper dan anti teror juga disiapkan.
"Anggota pasukan penembak jitu dan anti teror akan diambil dari anggota khusus di Brimob," kata Lutfi Lubihanto usai upacara gelar pasukan Operasi Ketupat di lapangan kantor gubernur Jambi.
Untuk saat Polda Jambi telah mendirikan sebanyak 47 jumlah pos pelayanan dan pengamanan yang disiapkan untuk daerah rawan itu di jalur yang sepi, tetapi itu sudah kita antisipasi melalui koordinasi.
Untuk titik rawan kecelakaan yang tercatat Polda Jambi yakni di lintas Timur terdapat 21 titik dan untuk lintas penghubung antar kabupaten di Provinsi Jambi ada tujuh titik, pada lintas tengah ada 19 titik rawan kecelakaan.
Keamanan dan kenyamanan penting, namun yang lebih penting adalah pemudik bisa selamat sampai ketujuan, sehingga tradisi lebaran di kampung halaman lebih bermakna sebagai sebuah kegembiraan dalam menyambut kemenangan dari Idul Fitri itu sendiri.