Jakarta (ANTARA) - Korea Selatan memulai uji coba truk berat bertenaga hidrogen, Kamis (23/12), sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan sejalan dengan inisiatif pengurangan emisi karbon.
Lima truk sel bahan bakar seberat 11 ton, termasuk Xcient dari Hyundai Motor Co, akan berjalan di jalan-jalan di wilayah metropolitan Seoul dan wilayah selatan selama 12 bulan ke depan, kata Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi dalam sebuah rilis, dikutip Yonhap, Jumat.
Perusahaan logistik CJ Logistics Corp, Hyundai Glovis Co, dan raksasa e-commerce Coupang Inc juga akan berpartisipasi dalam proyek pengiriman kargo ekspres internasional dan pelat baja.
Pemerintah Korea Selatan akan memberi mereka sejumlah dukungan, termasuk subsidi dan stasiun pengisian.
Pemerintah akan menggunakan proyek tersebut untuk mengumpulkan data yang diperlukan guna memeriksa dan membangun sistem logistik berbasis hidrogen secara keseluruhan, kata kementerian tersebut.
Pemerintah Korea Selatan bertujuan untuk memiliki 10.000 truk sel bahan bakar di jalan pada tahun 2030 melalui berbagai dukungan negara, seperti membangun lebih banyak stasiun pengisian dan memberikan subsidi untuk pembelian.
Mengganti satu truk kargo 10 ton dengan kendaraan ramah lingkungan diperkirakan memiliki efek yang sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengganti 13 truk kargo satu ton, menurut kementerian.
Data terakhir pemerintah menunjukkan bahwa perkiraan emisi gas rumah kaca dari transportasi kargo di Korea Selatan mencapai sekitar 28 juta ton, mengambil sekitar 30 persen dari total emisi karbon dari seluruh sektor transportasi.