Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Darussalam, Banda Aceh Prof Al Yasa' Abubakar menyatakan keluarga merupakan pusat utama pendidikan dan pembentukan watak serta kepribadian anak.
"Peranan keluarga dalam mendidik anak akan menjadi lebih mudah terwujud apabila diterapkan nilai-nilai Islami dan tuntunan adat," kata Al Yasa di Takengon, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela orasi ilmiah pada wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Aceh Tengah (STIHMAT) dengan judul Tanggung Jawab, Kesetiaan dan Pengorbanan dalam Hidup Berkeluarga : Hubungan Antara Adat, Hukum dan Syariat di Tanah Gayo.
Sementara itu Sekretaris Daerah Aceh Tengah Karimansyah I berharap agar lulusan STIHMAT dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian karena wisuda masih merupakan awal dari pengabdian kepada masyarakat.
"Wisudawan dan wisudawati harus mampu menemukan masalah dan menyelesaikan masalah sekaligus agen perubahan dan teladan bagi masyarakat dalam aspek hukum"," katanya.
Pihaknya berharap lulusan STIHMAT lebih inovatif, kreatif dan berkarakter sesuai dengan nilai sosial budaya dan ajaran agama sehingga mampu memberi warna dalam kehidupan masyarakat."
Ketua STIHMAT Amna Zalifa menyebutkan jumlah lulusan yang diwisuda tersebut sebanyak 36 orang yang terdiri dari 24 orang jurusan hukum perdata dan 12 orang hukum pidana.
Ia menyebutkan jumlah lulusan STIHMAT hingga saat ini sudah mencapai 770 wisudawan.
"Peranan keluarga dalam mendidik anak akan menjadi lebih mudah terwujud apabila diterapkan nilai-nilai Islami dan tuntunan adat," kata Al Yasa di Takengon, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela orasi ilmiah pada wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Aceh Tengah (STIHMAT) dengan judul Tanggung Jawab, Kesetiaan dan Pengorbanan dalam Hidup Berkeluarga : Hubungan Antara Adat, Hukum dan Syariat di Tanah Gayo.
Sementara itu Sekretaris Daerah Aceh Tengah Karimansyah I berharap agar lulusan STIHMAT dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian karena wisuda masih merupakan awal dari pengabdian kepada masyarakat.
"Wisudawan dan wisudawati harus mampu menemukan masalah dan menyelesaikan masalah sekaligus agen perubahan dan teladan bagi masyarakat dalam aspek hukum"," katanya.
Pihaknya berharap lulusan STIHMAT lebih inovatif, kreatif dan berkarakter sesuai dengan nilai sosial budaya dan ajaran agama sehingga mampu memberi warna dalam kehidupan masyarakat."
Ketua STIHMAT Amna Zalifa menyebutkan jumlah lulusan yang diwisuda tersebut sebanyak 36 orang yang terdiri dari 24 orang jurusan hukum perdata dan 12 orang hukum pidana.
Ia menyebutkan jumlah lulusan STIHMAT hingga saat ini sudah mencapai 770 wisudawan.