Kuala Simpang (ANTARA) - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Tamiang beberapa hari lalu dan yang paling terparah terjadi di pesisir Kecamatan Bendahara kini sudah surut.
"Air dari kemarin sudah surut dan seluruh ruas jalan sudah tidak tergenang banjir," kata Camat Bendahara Fakhrurrazi Syamsuyar di Aceh Tamiang, Sabtu.
Menurut Fakhrurrazi banjir sempat kembali naik akibat pasang air laut, di sejumlah kampung yang berdekatan dengan muara sungai. Adapum kampung yang paling parah dihantam banjir yakni Teluk Halban, Rantau Pakam dan Cinta Raja. Pasalnya di tiga kampung tersebut terdapat titik tanggul sungai jebol belum diperbaiki.
Baca juga: Warga bangun tanggul lindungi areal sawah dari banjir
"Untuk perumahan juga sudah tidak ada yang tergenang. Tapi halaman rumah masih ada beberapa yang tergenang sisa banjir," ujar Fakhrurrazi Syamsuyar.
Dia memastikan seluruh kampung wilayah Kecamatan Bendahara sudah terkendali dari banjir. Semua aktivitas warga sudah kembali normal seperti biasa. Pagi ini masyarakat sedang gotong royong membersihkan fasilitas umum seperi rumah ibadah dan jalan dusun.
Baca juga: Haji Uma harapkan penyelesaian banjir di Aceh harus komprehensif
"Alhamdulillah enggak ada lagi warga yang mengungsi. Warga sudah pulang membersihkan rumah masing-masing. Masyarakat juga bergotong royong membersihkan masjid dan ruas jalan dari endapan lumpur sisa banjir," paparnya.
"Kerugian dampak banjir kali ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, mulai dari tanaman pertanian sampai harta benda yang tidak terselamatkan," sambung Fakhrurrazi.
Baca juga: Ratusan hektare tanaman padi di Aceh Tamiang terancam gagal panen akibat banjir
BPBD Aceh Tamiang juga memastikan banjir di daerah hilir yaitu di Kecamatan Bendahara sudah sepenuhnya surut.
"Di Aceh Tamiang banjir cuma di daerah hilir Bendahara saja. Sedangkan daerah lain dilaporkan hanya banjir air lewat. Beberapa hari terakhir ini cuaca pun sudah cerah, aman sepertinya," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Tamiang, Diwan Syahputra.