Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe dr Herliza, Selasa mengatakan pelayan terpusat tersebut juga untuk menekan angka penderita DBD di Kota Lhokseumawe.
Pelayanan terpusat ini dilakukan untuk menekan angka penderita DBD di Kota Lhokseumawe, sehingga masyarakat tidak sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan, ujar Herlizar.
Herlizar menambahkan, pelayanan terpusat tersebut ada di empat kecamatan, yaitu untuk Kecamatan Banda Sakti di Pukesmas Banda Sakti, Rumah Sakit Bunga Melati dan Kesrem.
Kecamatan Muara Dua di Puskesmas Muara Dua dan Rumah Sakit Kasih Ibu, Kecamatan Muara Satu Puskesmas Muara Satu dan Rumah Sakit PT. Arun dan Kecamatan Blang Mangat di Puskesmas Blang Mangat.
Pelayanan terpusat diharapkan angka penderita DBD di Kota Lhokseumawe menurun. Selain melayani penderita, setiap puskesmas juga memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat.
Setiap puskesmas di Kota Lhokseumawe rutin memberikan penyuluhan kepada masyarakat, sehingga bisa dilakukan pencegahan dan mengatansipasi terserangnya penyakit DBD tersebut, ujar Herliza.
Tambahnya, maraknya penyakit DBD di Kota Lhokseumawe disebabkan karena kepadatan penduduk. Sehingga masyarakat harus lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama di saat musim hujan.
Apabila banyak air yang tergenang, maka perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti semakin banyak, sehingga bisa menyerang seluruh masyarakat, sehingga budaya gotong royong harus diaktifkan kembali.
"Kalau lingkungan kita sudah bersih, maka penyakit pasti tidak akan datang. Untuk mencegah DBD kita harus selalu membersihkan lingkungan dan jangan pernah biarkan adanya genangan air, karena itu merupakan tempat bersarangnya nyamuk," kata Herliza.