Kuala Simpang (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Pertanian Muhammad Syukron Amin mengatakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak ini merupakan tanggungjawab bersama, untuk bagaimana caranya segera diatasi dan ternak yang terpapar dapat disembuhkan dari PMK.
"Untuk Kabupaten Aceh Tamiang ada 300 dosis vaksin PMK yang diberikan oleh Kementerian. Semoga program vaksinasi PMK ini dapat memberikan kekebalan terhadap sapi yang sehat dan sapi yang sakit bisa sembuh sehingga tidak ada kendala dalam menyambut Idul Adha yang merupakan Hari Raya kurban," kata M Syukron Amin di Aceh Tamiang, Senin.
Baca juga: 214 ternak terinfeksi PMK di Aceh Barat dinyatakan sembuh
M Syukron Amin menyatakan hal itu usai menyalurkan vaksin PMK secara simbolis kepada para dokter dan mantri hewan di halaman Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang disaksikan Wakil Bupati HT Insyafuddin.
Menurut M Syukron penyebaran PMK di Aceh Tamiang hampir terjadi 100 persen, maka dari itu harus dikenali sejak dini, jika ditemukan sapi yang sakit segera diisolasi.
Baca juga: Pemkab Aceh Timur jamin ketersediaan hewan kurban mencukupi
"Khusus untuk petugas PMK saya minta harus terus update data setiap hari terutama data vaksinasi agar tercatat untuk kepentingan dikirim ke pusat," sebutnya.
Wakil Bupati Aceh Tamiang Tgk Insyafuddin mengatakan selain mendapatkan bantuan 300 dosis vaksin PMK, Aceh Tamiang juga telah menerima bantuan obat-obatan untuk mengantisipasi wabah PMK seperti vitamin, disinfektan, APD, hand sprayer, spuit, cool box dan kartu vaksinasi.
Baca juga: 718 ternak terjangkit wabah PMK di Nagan Raya sudah sembuh
"Semoga bantuan yang diberikan baik dari Kementerian Pertanian maupun dari Pemerintah Aceh ini, merupakan langkah strategis dalam mengantisipasi meluasnya penyebaran dan memutus mata rantai penularan virus PMK pada hewan ruminansia yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang," kata Wabup Insyafuddin.
"Setelah adanya vaksin PMK ini sehingga masyarakat tidak resah untuk mengonsumsi daging, serta geliat pembangunan ekonomi di bidang peternakan dapat berjalan normal kembali," sambung Insyafuddin.
Sementara itu berdasarkan data rekapitulasi jumlah terinfeksi PMK sapi, kerbau dan kambing dari Distanbunak Aceh Tamiang per 26 Juni 2022 mencatat sapi sakit mencapai 8.781 ekor, sapi sembuh 8.379 ekor, sisa sakit 313 ekor dan sapi mati 87 ekor.
Sedangkan terhadap ternak kerbau dari empat ekor yang sakit sudah sembuh seluruhnya dan untuk ternak kambing tercatat nihil dari PMK.