Kuala Simpang (ANTARA) - Akibat kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Banda Aceh kawasan perbukitan Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka berat.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali dikonfirmasi melalui Kasat Lantas Iptu Jufni pada Selasa (30/8) malam mengatakan kecelakaan beruntun terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, melibatkan lima kendaraan dan satu pejalan kaki.
“Korban meninggal dunia dua orang, satu meninggal di TKP dan satunya lagi meninggal di rumah sakit. Korban luka berat ada dua orang sudah dirawat di RSUD Aceh Tamiang tadi malam,” kata Jufni.
Menurut Jufni korban tewas ditempat atas nama Dicky Heriza Arnanda (30) penumpang mobil Daihatsu Gran Max pikap nomor polisi BB 8099 MC warga Desa Suka Makmur, Aceh Tamiang. Kemudian korban tewas di rumah sakit dari pengendara sepeda motor Honda Supra X 125 BL 6631 UV atas nama Sahdian Wijaya (14) warga Desa Tanjung Mancang, Aceh Tamiang.
Sedangkan dua korban luka berat yakni Ikhsan Rafan Dayyan (14) penumpang sepeda motor Honda Supra X 125 BL 6631 UV, warga Desa Seumadam, Aceh Tamiang dan Restu Maulana (9) seorang pejalan kaki yang sedang mengembala sapi berasal dari Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Langkat.
Sementara itu rinci Kasat Lantas, kelima kendaraan yang kontra terdiri dari truk tangki truk tangki CPO Nopol BM 9577 TZ, sepeda motor Supra X 125 BL 6631 UV, mobil pribadi Toyota Kijang Innova BK 1996 RU, Daihatsu Grand Max Pikap BB 8099 MC, mobil Double Cabin Ford Ranger BK 8331 CQ dan seorang pejalan kaki.
“Kecelakaan beruntun dipicu oleh truk tangki CPO yang mengalami rem blong saat melaju menuruni bukit Seumadam menuju Medan,” terang Iptu Jufni.
Diceritakan Jufni kejadian berawal saat truk tangki Mitsubishi Fuso bermuatan CPO yang dikemudikan Sabar melaju dari Kuala Simpang menuju Medan dengan kecepatan rendah. Sampai di lokasi kejadian jalan lurus menurun tiba-tiba truk mengalami kerusakan pada bagian rem (blong), sehingga truk tangki tronton tersebut tidak dapat dikendalikan melebar ke jalur kanan.
“Seketika itu truk menabrak empat kendaraan yang ada di depannya. Truk tangki baru berhenti jalan setelah terjun ke jurang,” imbuh Jufni.
Kendaraan yang pertama kali dihantam truk tangki, urai Kasat Lantas yaitu sepeda motor Honda Supra X yang dikendarai Sahdian Wijaya. Truk kembali menabrak mobil Grand Max yang sedang parkir. Saat itu sopir Gran Max bersama empat orang pekerja/penumpang sedang melakukan perbaikan jembatan jalan.
Tak berhenti sampai di situ, sopir truk tangki membanting stiur ke arah kiri sehingga menabrak mobil Toyota Kijang Innova berpenumpang tiga orang, kemudian truk terus oleng kembali melaju ke jalur kanan menyambar seorang pekerja jembatan jalan/penumpang Gran Max hingga tewas ditempat.
Truk tangki rem blong itu pun masih belum terkendali menabrak mobil Double Cabin yang dikemudikan Sugianto, sebelumnya akhirnya terbalik masuk jurang sebelah kanan jalan arah ke Medan.
Nahasnya lagi bagian bemper belakang truk tangki sumber mala petaka ini juga menimpah kaki seorang bocah Restu Maulana yang kebetulan berada di tepi jurang sedang mengembalakan ternak sapi.
“Setelah peristiwa kecelakaan maut tersebut pengemudi truk tangki CPO BM 9577 TZ diduga ketakutan kabur meninggalkan TKP,” terang Iptu Jufni.
Dipaparkan Jufni adapun jumlah dan kondisi korban kecelakaan beruntun di kawasan Seumadam Aceh Tamiang sebanyak 13 orang, masing-masing: pengemudi Kijang Innova Dedi Syahputra (33) bersama dua penumpang seluruhnya penduduk Binjai, Sumut tidak mengalami luka. Pengemudi mobil Double Cabin Sugianto warga Medan Denai tidak terluka, pengemudi Grand Max dari PT Mitra Agung Indonesia Agus Safri (30) warga Aceh Tamiang tidak luka.
Sementara dari empat orang penumpang Gran Max tersebut tiga selamat dan satu meninggal dunia. Pengemudi truk tangki CPO Sabar (28) warga Lubuk Pakam, Sumatra Utara kabur masih dalam pengejaran petugas. Selanjutnya dua remaja pengendara sepeda motor Honda Supra X 125 warga Aceh Tamiang satu meninggal bernama Sahdian Wijaya (14) dan satunya lagi Ikhsan Rafan Dayyan (14) mengalami luka berat. Termasuk seorang bocah pejalan kaki atau pengembala ternak sapi Restu Maulana (9) warga Langkat juga dirawat di rumah sakit.
Sejauh ini Satlantas Polres Aceh Tamiang telah melakukan olah TKP, evakuasi korban dan kendaraan, mendata identitas kendaraan, pengemudi, pengendara dan penumpang. Sementara proses evakuasi bangkai kendaraan ke Kantor Satlantas Polres Aceh Tamiang berlangsung hingga malam pukul 21.00 WIB.
“Barang bukti yang diamankan seluruh kendaraan yang kontra beruntun beserta surat-surat kendaraan. Pelakunya akan dikenakan pasal 310 ayat 1, 2, 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” tandas Iptu Jufni.
Kecelakaan beruntun di Aceh Tamiang, dua tewas
Rabu, 31 Agustus 2022 11:16 WIB