Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue Alfianto di Simeulue, Senin, mengatakan tingginya permintaan buah kelapa di kabupaten kepulauan tersebut belum diimbangi dengan produktivitas tanaman.
"Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sehingga mampu memenuhi kebutuhan kelapa yang kini terus meningkat. Termasuk kebutuhan bahan baku pabrik tepung kelapa di Simeulue," kata Alfianto.
Alfianto mengatakan kebun kelapa di Kabupaten Simeulue mencapai 3.685 hektare.
Dari luas kebun tersebut,
1.295 hektare di antaranya sudah kurang berproduksi karena tanamannya sudah tua.
"Dari lahan kebun yang tersisa, produktivitas tanaman kelapa hanya 3.795 ton pada 2021. Karena itu, kami berupaya meningkatkan produktivitas dengan melakukan peremajaan tanaman dan lainnya," kata Alfianto menyebutkan.
Sementara, kata Alfianto, kebutuhan kelapa untuk bahan baku pabrik tepung di Kabupaten Simeulue setiap tahunnya mencapai 72 ribu ton. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan kapasitas produksi pabrik sebesar 25 ton per jam dengan operasional delapan per hari.
"Di Kabupaten Simeulue ada dua pabrik pengolahan kelapa. Dengan produktivitas tanaman sekarang ini, maka hanya cukup sebulan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dua pabrik tersebut," kata Alfianto.
Selain peremajaan tanaman, kata Alfianto, upaya peningkatan produktivitas tanaman kelapa juga dilakukan dengan penyuburan tanaman. Penyuburan tanaman merupakan upaya jangka pendek dalam meningkatkan produksi buah kelapa.
"Sedangkan peremajaan tanaman atau menanam dengan tanaman baru merupakan upaya jangka panjang. Kami berharap dengan adanya penanaman tanaman baru tersebut, ke depannya, Kabupaten Simeulue bisa menjadi sentra produksi kelapa," kata Alfianto.