Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Prof Farid Wajdi Ibrahim menyatakan integrasi ilmu pengetahuan dengan ajaran Islam yang dilakukan di perguruan tinggi tersebut merupakan salah satu upaya melahirkan lulusan siap menghadapi tantangan zaman.
"Kita berharap melalui wewenangan yang dimiliki saat ini UIN yang sebelumnya berstatus IAIN akan mampu melahirkan sarjana Islam atau pemikir Islam yang mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi umat Islam di masa mendatang," katanya di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela rapat senat terbuka peringatan hari jadi (dies natalis) ke-53 UIN Ar-Raniry di Gedung Auditorium Ali Hasjmy, Banda Aceh.
Ia menjelaskan perubahan yang terjadi di perguruan tinggi tersebut tidak berdiri sendiri, tapi juga ada kaitan dengan perkembangan dan perubahan zaman seperti perubahan IAIN menjadi UIN seperti yang dialami Ar-Raniry saat ini.
Menurut dia kemajuan yang dialami instansi tersebut yang sangat signifikan dicapai dalam lima tahun terakhir yang ditandai dengan perubahan fisik dan fasilitas pendukung yang memadai dengan mendapat pinjaman dari IDB.
Kemudian diikuti perubahan nama dan fungsi dan mendapat mandat untuk mengkaji pengembangan ilmu keislaman dan ilmu sosial dan bertambah kepada ilmu-ilmu sains dan teknologi.
Ia menambahkan dalam melakukan berbagai perubahan tersebut UIN sangat didukung oleh sumber daya manusia internal, di mana SDM yang tersedia sangat mendukung terhadap berbagai perubahan yang dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman.
"Kemajuan yang dicapai UIN Ar-Ranry hari ini juga merupakan bantuan dan kerja sama dari semua pihak baik itu dari Pemerintah Aceh, DPR Aceh, Unsyiah dan juga berbagai instansi lainnya," katanya.
Prof Farid mengatakan kesuksesan dan kejayaan serta kebesaran akan selalu dapat diraih dengan kerja keras, antusias dan kerja sama dengan semua komponen baik internal kampus maupun eksternal.
Dalam peringatan hari jadi UIN Ar-Raniry tersebut turut hadir diantaranya Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dan Prof Eka Sri Mulyani yang menyampaikan orasi ilmiah dies natalis dengan judul pendidikan dan penyiapan sumber daya manusia yang mampu merespon tantangan global.