Banda Aceh (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh menyatakan seluruh layanan anjungan tunai mandiri (ATM) milik perbankan di provinsi ujung paling Barat Indonesia itu telah berfungsi maksimal setelah terjadi kendala sejak Senin (8/9).
“Alhamdulillah sejak tadi pagi, layanan perbankan tarik dan setor sudah dapat dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia dan untuk saat ini semua transaksi di mesin ATM sudah berjalan normal,” kata RCEO BSI Aceh Wisnu Sunandar di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela memberikan keterangan kepada awak media di Kantor Otoritas Jasa Keuangan Aceh di Banda Aceh terkait perkembangan proses pemeliharaan (maintenance) sistem BSI yang terjadi secara nasional.
Baca juga: Komisi III DPRA desak BSI percepat perbaikan layanan agar tak resahkan masyarakat
Ia menjelaskan dalam proses pemeliharaan sistem tersebut BSI fokus melakukan perbaikan layanan utama yang bersentuhan langsung dengan nasabah yakni ATM untuk setor dan penarikan tunai baik menggunakan sesama ataupun dengan ATM bersama.
“Awalnya ATM yang bisa dengan logo GPN selanjutnya logo visa dan interkoneksi antar bank, pemindah bukuan dan layanan jaringan kantor di seluruh Aceh, khusus mobile banking masih dalam proses dan Insya Allah akan dapat normal kembali,” katanya yang turut didampingi Kepala OJK Aceh Yusri.
Ia menyebutkan Provinsi Aceh memiliki sebanyak 694 ATM yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dan pihaknya telah berupaya maksimal untuk melakukan aktivasi dalam upaya memberikan layanan prima kepada masyarakat.
“Kami terus berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat di Aceh terutama untuk layanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” katanya.
Pihaknya optimis layanan tersebut akan dapat kembali normal karena saat ini Kantor Pusat BSI terus melakukan normalisasi layanan sehingga nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dengan baik.
“Kami memastikan bahwa dalam proses yang sedang berlangsung tersebut, dana nasabah tetap aman. Kami juga mengimbau kepada seluruh nasabah untuk tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan untuk memberikan kenyamanan kepada nasabah, ke depannya pihaknya juga akan menginformasikan kepada seluruh nasabah terhadap program pemeliharaan yang akan dilakukan perbankan tersebut.
Baca juga: ISMI: Gangguan layanan BSI berpotensi lumpuhkan ekonomi di Aceh