Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pengolahan tembakau di Provinsi Aceh mengharapkan pencegahan rokok ilegal ditingkatkan, sehingga rokok lokal terlindungi.
"Kami mengharapkan pencegahan rokok ilegal ditingkatkan. Rokok yang kami produksi sulit bersaing di pasaran karena harga rokok ilegal lebih murah," kata Fendi Syahputra, pelaku UMKM tembakau di Aceh Besar, Kamis.
Pemilik usaha linting rokok dengan merek Rencong Aceh itu mengaku penjualan rokok yang diproduksinya sempat merosot ketika maraknya peredaran rokok ilegal.
Baca juga: Bea Cukai musnahkan 1,1 juta batang rokok ilegal di Lhokseumawe
Akan tetapi, kini produksi rokoknya kembali meningkatkan seiring program Gempur Rokok Ilegal yang dilaksanakan bea cukai. Walau produktivitas, belum seperti sebelumnya.
"Sebelumnya, kami bisa memproduksi hingga 12 ribu batang per hari. Akan tetapi, kini masih di kisaran 1.200 batang per hari. Kendati begitu, jumlahnya lebih baik dari sebelumnya," katanya.