Fendi mengakui rokok produksi UMKM di Aceh agak sulit bersaing dengan rokok ilegal karena harganya murah. Rokok ilegal di pasaran dijual dengan harga Rp10 ribuan per bungkus. Sedangkan harga rokok produksi UMKM di Aceh di atas harga rokok ilegal.
"Kalau rokok kami, harga dari pabrik Rp8.500 per bungkus. Dan biasa, pedagang menjual di kisaran Rp11 ribu hingga Rp12 ribuan per bungkus," katanya.
Menyangkut dengan pasar, katanya, rokok lokal agak sedikit kesulitan bersaing dengan rokok yang mereknya sudah dikenal masyarakat. Kendati begitu, rokok yang diproduksinya bisa dipasarkan di sejumlah di daerah di Aceh, bahkan hingga ke Samosir, Sumatera Utara.
"Untuk promosi, kami mengandalkan media sosial. Kalau promosi melalui baliho, biayanya terlalu mahal. Promosi perlu untuk mengenalkan merek, tetapi kalau mahal lebih digunakan untuk membeli baham baku," kata Fendi Syahputra.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh Safuadi mengatakan pihaknya terus meningkatkan pencegahan dan penindakan peredaran rokok ilegal.
"Kampanye program gempur rokok ilegal terus dilakukan. Termasuk operasi pasar rokok Ilegal. Rokok ilegal tersebut adalah rokok tidak dilekati cukai, menggunakan cukai palsu, dan lainnya," kata Safuadi.
Safuadi mengatakan Aceh memiliki potensi tembakau yang menjanjikan dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat apabila dikembangkan dengan optimal.
"Tembakau Aceh memiliki ciri khas dan berbeda dengan daerah lainnya. Akan tetapi, potensi tembakau tersebut belum dikembangkan dengan optimal," kata Safudi.
"Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, luas tanaman tembakau mencapai 2.888 hektare dengan produksi 2.597 ton pada 2022.
Lahan tembakau tersebut tersebar di 11 kabupaten kota di Provinsi Aceh. Sedangkan usaha tembakau di Aceh, batu tujuh, yakni tiga di Kota Banda Aceh dan tujuh di Kabupaten Aceh Besar.
"Padahal, jika melihat produksi tembakau yang mencapai 2.597 ton, maka usaha pengolahan tembakau lebih dari tujuh. Jika tembakau ini dikelola optimal, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Aceh," kata Safuadi
Baca juga: Bea Cukai Aceh musnahkan puluhan ribu batang rokok ilegal