Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyebut dayah atau pesantren di daerah berjulukan Tanah Rencong itu terus berupaya meningkatkan dan mengontrol mutu pendidikan bagi santri dayah, salah satunya lewat kemandirian data yang sistematis.
Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil Kemenag Aceh Khairul Azhar, Jumat, mengatakan dengan adanya data yang mandiri, dan terus melakukan pembenahan dari segala segi bidang pendidikan, maka dayah di Aceh akan semakin maju.
"Harapannya dayah benar-benar mandiri secara data dan ekonominya,” katanya di Banda Aceh.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan dan LKBN Antara latih jurnalistik pengelola website dayah
Hal itu disampaikan Khairul saat Bidang Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Provinsi Aceh menggelar bimbingan teknis administrasi dan sistem informasi pada pondok pesantren yang diikuti perwakilan dayah atau operator se Aceh.
Ia menjelaskan bimbingan teknis itu sangat penting dalam mewujudkan pendataan yang tepat, serta kontrol pihak dayah terhadap kondisi riil perkembangan mutu pendidikan para santri selama menempuh pendidikan di pesantren.
Menurutnya, kemandirian pesantren menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama, setidaknya ada tiga alasan pentingnya memandirikan lembaga pendidikan yang juga menjadi akar tradisi Islam dari sebelum kemerdekaan.
Di antaranya, lanjut dia, pesantren sudah teruji sebagai pusat pendidikan yang bisa bertahan bertahun-tahun, dan pesantren juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melimpah dan berpotensi menjadi SDM yang unggul.
"Kemudian pesantren dan masyarakat sekitarnya memiliki sumber daya ekonomi yang bila dikelola dengan baik bisa menjadi potensi ekonomi yang berkelanjutan," kata Khairul.
Selanjutnya, pesantren harus dimandirikan karena lembaga tersebut juga memiliki jejaring antar pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Jaringan itu terbentuk baik dari relasi guru-murid atau alumni, maupun dari sanad keilmuan. Jejaring ini menjadi faktor potensial bagi pengembangan ekonomi umat," ujarnya.
Ia juga berharap dayah mampu melahirkan insan-insan yang menekankan pentingnya penerapan akhlak agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. Karena dayah akan mencetak pemimpin masa depan.
Dayah di Aceh, lanjut dia, merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam yang bertujuan untuk membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian islami, yang sanggup menjadi umat yang berguna bagi bangsa dan negara serta agama.
“Karena itu, kita juga berharap dalam melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah,” ujarnya.
Baca juga: Sekda Bustami: Dayah adalah pionir lahirnya santri cinta tanah air
Pesantren di Aceh kontrol mutu pendidikan lewat kemandirian data
Jumat, 3 November 2023 20:54 WIB