Puluhan siswa dan guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Banda Aceh antusias saat mengunjungi Anjungan Sabang di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, di Taman Safiatudin, Banda Aceh, Sabtu (11/11).
Mereka memanfaatkan kesempatan langka ini untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah Sabang, tentang daerah destinasi wisata yang kaya akan nilai sejarah dan budaya itu.
“Kami sengaja mengunjungi anjungan Sabang supaya anak anak bisa lebih mengetahui sejarah Sabang,” ucap Supiati, wali murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1.
Siswa tersebut terlihat antusias untuk memahami warisan sejarah daerah Sabang. Mereka tampak semangat menjelajahi Anjungan Sabang yang memang dipersiapkan khusus untuk menggambarkan perjalanan sejarah pulau tersebut di ujung barat Indonesia itu.
Anjungan Sabang, sebagai bagian integral dari kekayaan budaya Aceh, menjadi tujuan utama kunjungan anak-anak Madrasah tersebut. Mereka dengan penuh semangat terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang memberikan wawasan mendalam tentang sejarah kota tersebut.
Dalam suasana penuh semangat dan antusiasme, para siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Min 1 Kota Banda Aceh mendapatkan wawasan yang berharga tentang warisan sejarah dan budaya Sabang. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pemahaman mereka tentang pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya.
Pihak panitia PKA ke-8 sangat mengapresiasi partisipasi dan semangat belajar anak-anak Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Banda Aceh. Kegiatan semacam ini tidak hanya memberikan pengetahuan tambahan, tetapi juga menciptakan pengalaman berharga yang akan membentuk pemahaman mereka tentang kekayaan budaya Aceh secara keseluruhan.
“Saya merasa sangat bangga anak anak antusias ingin mengetahui tentang sejarah sabang” ucap Albina Rahman, sebagai pengelola Anjungan Sabang
Dengan berakhirnya kunjungan ini, diharapkan bahwa para siswa akan membawa pulang tidak hanya pengetahuan baru, tetapi juga rasa cinta dan kepedulian terhadap warisan budaya yang menjadi bagian dari identitas Aceh. Semoga kegiatan serupa terus berlanjut untuk mendukung pendidikan dan pemahaman generasi muda tentang keberagaman budaya di Indonesia.
Penulis: Sella Dwi Puspita, mahasiswa Malikussaleh