Banda Aceh (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengharapkan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bisa terus menciptakan inovasi dalam berbagai hal, termasuk dari sisi keuangan syariah.
"Kita harap UIN Ar-Raniry terus dan mampu menciptakan lebih banyak inovasi, baik di bidang industri halal, keuangan syariah," kata Jokowi secara virtual, di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya yang disampaikan melalui video pada rapat senat terbuka memperingati Milad ke-60 UIN Ar-Raniry Banda Aceh, di kampus setempat.
Baca juga: UIN Ar-Raniry rencanakan pembangunan listrik nuklir
Selain keuangan syariah, Presiden juga berharap UIN Ar-Raniry mampu menciptakan lebih banyak inovasi bidang produk syariah, akuntansi syariah, kewirausahaan islam, manajemen keuangan Islam dan lainnya.
"Saya yakin seluruh sivitas akademika UIN Ar-Raniry mampu mengambil peran ini dan mampu terus berkarya menghadirkan solusi yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan dunia," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat Milad UIN Ar-Raniry Banda Aceh ke-60. Diharapkan UIN Ar-Raniry mampu mempertahankan capaian yang telah diraih, serta terus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa dan negara sebagai perguruan tinggi keagamaan islam negeri tertua ketiga di Indonesia.
"Saya berharap UIN Ar-Raniry dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan SDM Indonesia yang berjiwa rukun, berjiwa toleran yang mampu menyebarkan nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, Islam yang rahmatan lil alamin," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman menyatakan bahwa dalam pembangunan ekonomi syariah di Aceh selama ini UIN Ar-Raniry telah menjadi pilar utama yang terus memberikan spirit, seperti qanun keuangan syariah Aceh.
"Qanun itu kajiannya di godok dari UIN Ar-Raniry, sehingga lahirlah qanun LKS Aceh," ujarnya.
Apa yang disampaikan Presiden, kata Prof Mujib, UIN Ar-Raniry terus mengupayakannya, apalagi juga sudah diharapkan Wapres Ma'ruf Amin agar UIN jadi episentrum pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Selain itu, UIN juga terus mengembangkan SDM serta peradaban untuk menciptakan manusia yang lebih moderat dan tidak radikal.
"Makanya di UIN ini ada pengembangan moderasi beragama, dan sejalan dengan itu," demikian Prof Mujiburrahman.
Baca juga: Rektor UIN Ar-Raniry dukung fatwa boikot produk Israel