Padang (ANTARA) - Wacana koalisi pasangan Capres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Capres 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD terus mengemuka jelang hari pemilihan suara Pilpres 2024 yang makin dekat. Apa yang melatarbelakanginya bisa diurai dari beberapa sudut pandang.
Pakar politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Prof Asrinaldi menilai wacana koalisi kubu Anies dengan Ganjar merupakan bentuk sinyal 'perlawanan' sekaligus strategi untuk mengantisipasi terjadinya potensi kecurangan Pemilu 2024.
"Dalam tanda kutip ya, ini sikap perlawanan dari pasangan calon 01 dan 02 terhadap pihak yang menjanjikan netralitas namun tidak seperti yang diharapkan," kata pakar politik dari Unand Prof Asrinaldi di Padang, Selasa.
Baca juga: Anies: Ibu Mega dan PDI Perjuangan konsisten jaga konstitusi dan demokrasi
Menurut Asrinaldi, kedua kubu Capres dan Cawapres 01 maupun 03 sedang menunjukkan indikasi kekecewaan terhadap petinggi negara dan penguasa terkait netralitas.
Dari sisi argumen untuk menjaga pesta demokrasi berjalan Jurdil atau Jujur Adil, lanjutnya, poros koalisi tersebut berupaya menyatukan kekuatan politik untuk mengawal Pemilu agar Jurdil dan berintegritas.
Apabila koalisi tersebut terbentuk, maka kubu Capres 02 Prabowo Subianto-Gibran Raka Buming berpotensi akan kesulitan menang Pilpres jika berlangsung dua putaran.
Wacana koalisi kubu Anies-Ganjar indikasi "perlawanan" ke penguasa
Selasa, 16 Januari 2024 13:28 WIB