Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor dari Provinsi Aceh pada Januari 2024 sebesar 33,89 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 19,85 persen dibanding Desember 2023 yang mencapai sebesar 42,29 juta dolar AS.
Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Kamis, mengatakan perbandingan secara year-on-year, ekspor Aceh juga mengalami penurunan sebesar 51,42 persen dibanding dengan Januari 2023 yang mencapai 69,77 juta dolar AS.
“Ekspor Aceh pada Januari 2024 paling besar ditujukan ke negara India yaitu sebesar 18,85 juta dolar AS, dengan komoditas utama berupa batubara,” kata Ahmadriswan Nasution.
Baca juga: Mentan optimis Indonesia bisa kembali ekspor jagung, ini sebabnya
Selain ke India, lanjut dia, Aceh juga melakukan ekspor ke Amerika Serikat senilai 5,69 juta dolar AS dengan komoditas utama berupa kopi, dan juga ekspor komoditas utama ikan olahan ke Jepang dengan nilai 3 juta dolar AS.
“Secara keseluruhan komoditas terbesar yang diekspor pada Januari 2024 adalah batubara mencapai 18,38 juta dolar AS, kopi dan remah 9,42 juta dolar AS, dan komoditas ikan olahan senilai 1,87 juta dolar AS,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagian besar komoditas asal Aceh tersebut diekspor dari pelabuhan di Aceh yakni 19,45 juta dolar AS. Sedangkan yang diekspor melalui pelabuhan di luar Aceh sebesar 14,44 dolar AS.
“Nilai ekspor di luar Aceh terbesar dilakukan melalui Provinsi Sumatera Utara sebesar 14,4 juta dolar AS,” ujarnya.
Baca juga: Bea cukai Banda Aceh siap berikan asistensi UMKM lakukan ekspor
Untuk komoditas asal Aceh yang diekspor pada bulan itu masih sama seperti bulan-bulan sebelumnya, yakni didominasi sektor lapangan usaha pertambangan sebesar 18,4 juta dolar AS atau 54,30 persen dari total ekspor Januari 2024.
“Ekspor hasil pertanian sebesar 10,6 juta dolar AS atau 31,45 persen dan ekspor hasil industri pengolahan sebesar 4,8 juta dolar AS atau 14,25 persen,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Ahmadriswan Nasution, provinsi paling barat Indonesia itu juga melakukan impor pada Januari 2024, yakni sebesar 7,43 juta dolar AS. Angka ini juga mengalami penurunan mencapai 81,11 persen dibanding Desember 2023.
Kata dia, impor Aceh pada Januari 2024 paling besar dari Amerika Serikat sebesar 7,10 juta dolar AS, berupa gas butana dan propana. Kemudian juga impor dari Thailand berupa komoditas gypsum dan Anhidrit senilai 333 ribu dolar AS.
“Dengan nilai ekspor yang lebih besar dibanding nilai impor, maka neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh Januari 2024 mengalami surplus sebesar 26,46 juta dolar AS,” ujarnya.
Baca juga: Aceh ekspor 196 ton perikanan beku selama 2023, nilainya capai Rp17 miliar