Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar Sulaimi mengajak keuchik/kepala desa beserta perangkat gampong dan Tuha Peut menciptakan hubungan yang harmonis agar pembangunan bersumber dari dana desa berjalan maksimal.
"Saya minta Keuchik dan Tuha Peut harus harmonis, sehingga pengelolaan dana desa sesuai dengan perencanaan, tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat serta tidak tidak ada kendala karena hubungan yang tidak harmonis,” katanya di Lambaro, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikannya seiring telah disalurkan dana desa kepada 355 gampong dalam kabupaten itu sehingga dapat mempercepat program pembangunan.
Ia menjelaskan dengan penyaluran dana desa tersebut perangkat gampong bersama Tuha Peut dan masyarakat dapat memanfaatkan dana tersebut untuk percepatan pembangunan dan menyejahterakan warga.
"Kita tidak mau persoalan di gampong harus turun tangan camat dan Polsek, bahkan sampai harus terlibat Pemkab untuk menyelesaikan persoalan gampong," katanya.
Kepala Dinas Pemberian Masyarakat dan Gampong Kabupaten Aceh Besar Carbaini mengatakan adanya gampong yang belum mencairkan dana desa tersebut karena belum final Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) 2024.
“Jika APBG belum dituntaskan maka dana desa belum bisa kita salurkan,” katanya.
Ia menjelaskan proses pencarian Dana Desa (DD) 2024 berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni hanya dua tahap. Di mana tahun 2023 untuk desa mandiri pencairan dilakukan dua kali dan desa non mandiri proses pencairan tiga kali.
Pencairan dana desa 2024 dibagi dua yakni dana desa earmark dan non Earmark. Dana Desa Earmark merupakan dana desa yang sudah ditentukan penggunaannya oleh Pemerintah Pusat dan dana desa non earmark merupakan dana desa yang penggunaannya tidak ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
“Dana desa non earmark dapat digunakan untuk kegiatan lain yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa," katanya.
Baca juga: TP PKK Aceh Besar santuni 40 anak yatim