6. Kreativitas sebagai Kekuatan
Dunia ini haus akan inovasi dan kebaruan. Cobalah untuk selalu membawa ide-ide kreatif dan solusi inovatif dalam setiap situasi. Menjadi sumber segar bagi orang lain dengan kecerdikan dan daya cipta kita. Mereka akan bergantung pada kita untuk menghadirkan perubahan yang positif dan revolusioner.
7. Mengelola Konflik dengan Bijaksana
Sebuah tanda besar dari karakter yang kuat adalah kemampuan untuk mengelola konflik dengan bijaksana. Jangan pernah mengecilkan masalah atau mengabaikan ketegangan. Sebaliknya, cari cara damai untuk menyelesaikan perselisihan dan jadilah mediator yang baik. Orang akan menghargai ketenangan dan ketegasan kita dalam menghadapi tantangan.
8. Sifat Adaptabilitas yang Luar Biasa
Kemampuan untuk beradaptasi adalah harta yang berharga di dunia yang beragam ini. Jadilah orang yang selalu terbuka untuk perubahan, menerima perbedaan, dan siap untuk belajar dari lingkungan kita. Hal ini akan membuat kita jadi orang yang selalu dicari saat situasi berubah.
Baca juga: Marshanda ingatkan bahaya "self diagnosis" untuk kesehatan jiwa
9. Seni Bernegosiasi: Jembatan Damai
Dalam menghadapi perbedaan pendapat dan tujuan, jadilah seorang negosiator yang ulung. Jembatani kesenjangan antara kelompok dan bawa mereka bersama dalam harmoni. Dengan kemampuan bernegosiasi yang tangguh, kita akan jadi penengah yang dicari untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
10. Tingkatkan Diri, Bangun Dunia
Teruslah meningkatkan diri, bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk membangun dunia di sekitar kita. Jadilah bintang yang memancarkan cahaya terang dan menginspirasi orang lain untuk mencari potensi terbaik mereka. Sebab, ketika kita menciptakan dampak positif pada orang lain, pengaruh kita akan merambah jauh melampaui batas yang kita bayangkan.
Ingatlah, keberhasilan sejati bukan hanya tentang diri kita, tetapi tentang bagaimana kita dapat memberikan dampak positif pada kehidupan orang lain. Jadilah berpengaruh, dan dunia akan bergantung kepadamu.
Referensi: the Principles of Power ~ Dion Yulianto
Baca juga: Nelson Mandela dan batik dalam kenangan Jusuf Kalla