Banda Aceh (ANTARA) - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Mahakarya (UMMAH) Bireuen, Aceh, Reka Desiana sukses meraih gelar sarjana (S-1 Ilmu Keperawatan) sembari meniti karier sebagai perawat lansia (careworker) di Jepang.
“Saat ke Jepang, saya masih melanjutkan pendidikan S-1 di Ilmu Keperawatan UMMAH, tapi tinggal seminar skripsi,” kata Reka Desiana yang dihubungi dari Banda Aceh, Kamis.
Reka merupakan anak pertama dari pasangan Suryadi Abdullah dan Maryana M Amin, ia sudah setahun tinggal di Negeri Sakura dan bekerja di lembaga perawatan orang-orang lanjut usia: Syakai Fukushi Houjin Seijukai.
Meskipun saat itu belum lulus, ia bekerja di Jepang bermodalkan ijazah D-III Keperawatan UMMAH yang saat itu masih bernama Akademi Keperawatan Muhammadiyah Bireuen.
Baca juga: Cara membuat orang lain bergantung kepadamu, belajar dari Nelson Mandela
Perempuan asal Peudada Bireuen ini mendaftar menjadi pekerja di Jepang melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) jalur mandiri.
Tidak hanya mengurusi berkas pendaftaran, Reka juga belajar bahasa Jepang di sela-sela masa studi S-1. Karena yang dilamar perawat, maka harus mengantongi sertifikat perawat lansia bahasa Jepang.
Setelah dinyatakan lulus, Reka berangkat ke Jepang. Di sana, ia bekerja delapan jam sehari dan bertugas memberi obat minum untuk pasien lanjut usia.
“Lansia di Jepang jarang diinfus atau disuntik,” ujarnya.
Studi sarjana pun akhirnya diselesaikan dari Jepang. Ia sidang skripsi secara daring pada 28 Agustus 2023.
Kemudian, dinyatakan lulus dan wisuda pada Rabu (12/6). Namanya masuk dalam barisan 77 lulusan Universitas Muhammadiyah Mahakarya (UMMAH) Bireuen yang mengikuti prosesi wisuda saat itu.
Baca juga: Kisah inspiratif, Perempuan tangguh perkuat ekonomi keluarga
Mahasiswi UMMAH Bireuen raih sarjana sembari berkarir jadi perawat lansia di Jepang
Kamis, 27 Juni 2024 19:08 WIB