Banda Aceh (ANTARA) - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) atau Bawaslu Aceh mengajak mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh berperan aktif menjadi pengawas partisipatif pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang.
"Pengawasan partisipatif nantinya dari mahasiswa UIN Ar-Raniry juga menjadi motor utama untuk Pengawasan Pemilu serentak 2024," kata Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Panwaslih Aceh, Maitanur, di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Maitanur dalam kegiatan edukasi pengawasan Pemilu pada program "Bawaslu Ngampus" di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Selain itu, dirinya berharap mahasiswa juga harus menjadi motor utama untuk mengedukasi masyarakat tentang demokrasi dan kepemiluan yang demokratis, adil, dan jujur.
Kemudian, juga bagaimana menyampaikan kepada masyarakat apa yang boleh dan tidak bisa dilakukan, sehingga mereka benar-benar memilih sesuai dengan hati nurani dan logika masing-masing.
Tak hanya itu, lanjut dia, dalam pengawasan Pilkada, para mahasiswa nantinya harus berani melapor jika menemukan adanya pelanggaran seperti money politik dan lain sebagainya.
Baca: Panwaslih Aceh instruksikan buka posko kawal hak pilih
"Ini sangat penting peran mahasiswa, karena mahasiswa dianggap kelompok yang netral dan bisa memberikan edukasi kepada semua lapisan masyarakat," ujar Maitanur.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Saifullah, sejarah telah mencatat bahwa eksistensi mahasiswa selalu berada di garis terdepan pada setiap perubahan besar di negeri ini.
"Mulai dari gerakan reformasi hingga berbagai aksi sosial yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat," katanya.
Karena itu, mahasiswa juga harus terlibat aktif dalam mengedukasi atau memberikan pendidikan pemilihan kepada masyarakat, kemudian menjadi pengawas independen, pelapor penganggaran dan memanfaatkan teknologi dan media sosial.
Tak hanya itu, lanjut dia, mahasiswa juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pengawasan pemilihan serentak di Aceh nantinya. Apalagi, didukung dengan pengetahuan, dan semangat juang yang tinggi.
"Maka dari itu, mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam menjaga netralitas dan kredibilitas pada setiap proses pemilihan, dan memastikan suara rakyat tidak hanya didengar, tapi juga dihormati," demikian Prof Saifullah.
Baca: Panwaslih Aceh: Pj kepala daerah wajib mundur jika ikut Pilkada
Panwaslih: Mahasiswa harus menjadi pengawas partisipatif, laporkan politik uang
Rabu, 7 Agustus 2024 17:07 WIB