Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengimbau masyarakat untuk melakukan Shalat Istisqa (minta hujan), menyusul kemarau panjang, sehingga mengakibatkan kebakaran lahan yang membuat kabut di wilayah barat selatan Aceh.
"Sudah dua bulan lamanya sejak awal Ramadhan kurangnya curah hujan di Aceh, sehingga membuat sejumlah kawasan sungai debit air berkurang, dan tandus, ini peringatan Allah SWT," kata Ketua PW KAMMI Aceh Tuangku Muhammad kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa.
Kalaupun ada, sebutnya, hanya turun sekali waktu di awal Bulan Syawal tepatnya di hari lebaran pertama. Dengan suhu udara yang selalu mencapai 30 derajat celcius menyebabkan sebagian besar wilayah di Aceh mengalami kekeringan.
Tuangku Muhammad menuturkan, beberapa tempat yang biasanya bisa dijumpai sumber mata air seperti di Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, tempat pemandian Brayeun, dan juga beberapa sungai lainnya sudah mulai mengering airnya.
Akibat musim kemarau ini timbullah kecemasan di tengah masyarakat terutama para petani yang khawatir hasil pertaniannya mengalami gagal panen. Bahkan di wilayah Aceh Barat sudah mengalami kebakaran lahan yang hingga saat ini masih sulit dipadamkan, katanya.
Mengamati musim kemarau berkepanjangan ini, Tuangku Muhammad, mengajak seluruh rakyat Aceh agar bisa bersabar dan terus berdoa kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan.
"Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan Shalat Istisqa," katanya.
Jadi, sambungnya, sudah saatnya rakyat Aceh berkaca atas kemarau ini. Bisa jadi kemarau ini adalah teguran Allah SWT atas kelalaian kita selama ini. Maka marilah kita memperbanyak istighfar dan selalu bersabar atas ujian yang Allah berikan.
Salah satu penyebab ditahannya hujan oleh Allah SWT sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW adalah ketika umat Islam enggan membayar zakat.
Dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Majah, "Ketika orang-orang enggan membayar zakat, air hujan akan ditahan dari langit. Andaikata bukan karena hewan-hewan ternak, niscaya hujan tidak akan pernah turun."
Oleh karena itu, sudah saatnya rakyat Aceh berbondong-bondong datang ke lapangan untuk melaksanakan Shalat Istisqa, agar kemarau panjang ini bisa segera berakhir sebelum semakin parah dan menimbulkan kerusakan yang lebih banyak.