Jakarta (ANTARA Aceh) -Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan adanya peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) menjadi bukti dengan semangat maka teknologi dapat dikuasai.
"Hakteknas ini bukti teknologi dapat kuasai dengan semangat. Indonesia dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa tidak bisa menyelesaikan kebutuhan masyarakatnya tanpa teknologi," kata Wapres pada puncak peringatan Hakteknas ke-22 di Makassar, Kamis.
Teknologi ada untuk memberi nilai tambah, dan kemajuan tidak bisa tercapai tanpa nilai tambah. Karena itu, ia mengatakan Hakteknas ada karena ingin memberi semangat para ahli, peneliti hingga perekayasa agar terus menciptakan teknologi.
Banyak negara tanpa sumber daya alam (SDA) maju karena punya teknologi sehingga mampu memberi nilai tambah. Indonesia, lanjut Wapres, memiliki SDA dan ditambah teknologi tentu akan semakin maju.
"Tapi butuh semangat, iptek, dan kemauan. Jika tiga ini tidak bergabung negara tidak akan maju. Ilmu penting, semangat untuk maju itu penting, karenanya Hakteknas penting memupuk semangat untuk maju dengan teknologi," ujar Wapres.
Sementara itu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22 merupakan wujud penghargaan/ apresiasi anak bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
"Ini wujud apresiasi keberhasilan anak bangsa di bidang iptek dengan lahirnya produk-produk inovasi untuk kesejahteraan masyarakat," kata Nasir.
Hakteknas ke-22 mengambil tema Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan. Tema ini, menurut Nasir, diangkat sejalan dengan misi pembangunan jangan panjang nasional yang ingin mewujudkan negara maritim berbasis teknologi maritim sesuai cita-cita Poros Maritim.
Peringatan kali menjadi istimewa karena sejak 1995, ini pertama kali Hakteknas dilaksanakan di luar Pulau Jawa. Pemilihan Makassar sebagai tuan rumah karena Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai terpanjang di Indonesia, lokasi dengan pelayaran terpadat di wilayah timur Indonesia serta memiliki dinamika pesisir yang tinggi.
Sejumlah hasil riset diperagakan dan ditampilkan dihadapan Wakil Presiden, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Presiden ke-3 BJ Habibie seperti Panser Anoa Amfibi, kapal nelayan plat datar, radar cuaca, stem cell, pesawat udara nirawak (PUNA) BPPT, simulasi pesawat N-219.