Zulfan, salah satu warga Desa Seunebok Simpang, Darul Aman, mengatakan, para petani yang dulunya bergantung pupuk kimia kini beralih ke pupuk organik. "Saat itu, saya hanya bisa menjadi pendengar atas keluhan masyarakat, tidak tahu harus buat apa, karena saya sendiri tidak memiliki latar belakang pendidikan pertanian," kata pria 41 tahun yang akrab disapa Pak Tani.
Pak Tani mulai tertarik dengan pertanian karena sering mendengar keluhan petani soal harga pupuk kimia yang mahal. Belum lagi, mereka tak tahu cara memasarkan hasil panennya.
Ia secara otodidak meneliti kebiasaan petani desa yang kerap menggunakan pupuk kimia. Lambat laun, mantan guru SD itu mulai mengikuti pelatihan mengelola sistem pertanian. Tak hanya di Aceh, ia juga berkesempatan belajar pertanian dengan sistem manajemen terarah di Thailand.
Perlahan, ia mempraktikan pengetahuannya. Berkali-kali gagal tak membuatnya menyerah. Ia kembali mencari informasi tentang cara meracik pupuk kimia di pasaran. Seiring berjalannya waktu, cara itu justru membuat petani makin ketergantungan menggunakan pupuk kimia.
"Kemudian, berbekal dari situ saya mengikuti asesor ke Solo. Alhamdulillah lulus dan mengantongi sertifikat dan mendapatkan penugasan ke Aceh Timur," tutur Pak Tani.
Zulhan pun mulai membuat pupuk organik jenis padat dan cair dari berbagai jenis tanaman. Tujuannya, mengatasi ketergantungan pemakaian pupuk kimia yang berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan.
"Saya semakin yakin dan semangat membuat inovasi pupuk dengan segala jenis pupuk organik seperti pupuk cair dan padat. Hingga akhirnya memutuskan beralih profesi menjadi petani," kata dia.
Menurutnya, peluang mengembangkan pupuk organik di Aceh Timur sangat besar. Hal itu juga direspons baik oleh Medco E&P Malaka melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang memfasilitasi bantuan berupa bibit sayuran dan alat pertanian, serta asistensi program secara intensif. “Melalui program ini diharapkan warga di sekitar area operasi dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh Timur, Sofyan mengapresiasi Medco E&P Malaka karena telah melaksanaka Program Pengembangan Masyarakat melalui kegiatan pemanfaatan perkarangan rumah di daerah tersebut.
’’Kami berharap program itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di Aceh Timur dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi,’’ ungkapnya.
Baca juga: Menjaga Asa Melalui Sekolah Sepak Bola di Pedalaman Aceh