Banda Aceh (ANTARA) - Kedutaan Besar (Kedubes) Australia untuk Indonesia menyatakan bahwa terus memperkuat kemitraan dalam bidang kebencanaan, pendidikan dengan Indonesia, dan hal-hal lainnya yang sudah terbangun selama ini.
"Ini merupakan bulan Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) di Indonesia termasuk di Aceh. Australia dan Indonesia ada kemitraan di bidang ini sudah lama," kata Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, di Banda Aceh, Selasa malam (8/10).
Pertanyaan itu disampaikan Gita Kamath di sela-sela pertemuan dengan alumni Australia dari Aceh dalam kegiatan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia, di Banda Aceh.
Dirinya mengatakan, kunjungannya ke Aceh juga ingin melihat program kerjasama pembangunan Australia-Indonesia, khususnya bidang penanggulangan dan pengurangan resiko bencana, pemberdayaan perempuan, tata kelola pemerintahan, dan juga keadilan.
Gita menuturkan, pihaknya juga terus melakukan berkoordinasi dengan otoritas Indonesia baik ditingkat nasional maupun provinsi hingga ke desa. Dan program mereka di Aceh terus berkelanjutan.
Dirinya menambahkan, Australia sebenarnya juga rawan bencana alam. Untuk itu, Australia dan Indonesia terus saling membantu di bidang kebencanaan.
Contohnya, kata dia, pada tahun 2020 lalu Indonesia juga ikut membantu Australia saat terjadi musibah kebakaran di negara mereka.
"Kalau 20 tahun yang lalu tentu saja di Aceh, Australia membantu Indonesia dan Aceh waktu itu sesudah gempa bumi dan tsunami di Aceh," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dalam rangka mempererat hubungan diplomatik ini, Gita berharap alumni Australia di Indonesia dapat menjadi jembatan untuk kedua negara ini, sehingga hubungannya lebih erat lagi.
"Saya menganggap mereka (alumni Australia di Indonesia) seperti duta besar Indonesia yang bisa menjelaskan, dan juga membantu penduduk dari kedua negara lebih baik dan saling memahami," demikian Gita Kamath.
Baca juga: Aceh tuan rumah peringatan PRB 2024, berikut ini agendanya