Banda Aceh (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengembangkan wilayah ekosistem keuangan inklusi di sentra nilam, Gampong Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Aceh Besar, Senin, mengatakan pengembangan ekosistem keuangan inklusi tersebut di desa tersebut karena memiliki komoditas nilam yang diharapkan bisa memasok rantai pasokan minyak nilam dunia.
"Kami mengembangkan ekosistem keuangan inklusi di wilayah ini karena ada komoditas nilam. Ekosistem keuangan inklusi ini adalah upaya mempercepat akses masyarakat terhadap industri keuangan seperti perbankan," kata Mahendra Siregar.
Baca juga: ARC USK Banda Aceh perkuat kerjasama untuk pengembangan inovasi nilam
Pernyataan tersebut disampaikan Mahendra Siregar pada sosialisasi percepatan akses keuangan dan pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusi melalui komoditas nilam.
Sosialisasi tersebut berlangsung di sentra nilam, Gampong Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Sosialisasi diikuti kalangan petani nilam dan masyarakat setempat.
Ia mengatakan pengembangan ekosistem keuangan inklusi di pedesaan menjadi program prioritas pemerintah. Sebab, akses masyarakat terhadap industri keuangan seperti perbankan masih rendah.
Pengembangan ekosistem keuangan inklusi di pedesaan perlu dilakukan karena di desa-desa memiliki komoditas. Seperti di komoditas nilam di Gampong Umong Seuribee, ini bisa menjadi pemasok minyak asiri di dunia.
"Ketika petani nilam di daerah ini berhubungan dengan jual beli nilam, tentu membutuhkan akses ke lembaga keuangan. Karena itu, kami mengembangkan ekosistem keuangan inklusi di daerah ini," katanya.
Untuk pengembangan ini, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan berbagai lembaga keuangan, sehingga tidak hanya penerimaan dari penjualan, tetapi juga pembiayaan bagi kalangan petani nilam.
"Kami berharap pengembangan ekosistem keuangan inklusi di sentra nilam ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya di Provinsi Aceh. Saat ini, ada sebanyak 530 titik percepatan akses keuangan dan pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusi di Indonesia," kata Mahendra Siregar.
Baca juga: USK tawarkan produk olahan nilam bagi wisatawan di Pelabuhan Balohan Sabang