Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah jasa keuangan sebesar 22,04 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 16,79 persen, serta pertambangan dan penggalian sebesar 11,16 persen.
Jika dilihat menurut pengeluaran, lanjut dia, struktur PDRB Aceh menurut pengeluaran tahun 2024 juga tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
Perekonomian Aceh masih didominasi oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 63,81 persen, diikuti oleh komponen PK-RT sebesar 53,53 persen.
"Pertumbuhan ekonomi didukung oleh semua komponen pengeluaran,” katanya.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 16,13 persen, diikuti oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) sebesar 10,44 persen, serta komponen ekspor barang dan jasa sebesar 6,40 persen.
Baca: BPS catat nilai tukar petani Aceh turun 0,80 persen
Ia juga menjelaskan bahwa Sumatra Utara dan Riau mendominasi struktur perekonomian di Pulau Sumatra pada tahun 2024 dengan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 23,55 persen dan 22,84 persen terhadap PDRB Sumatera.
Sementara itu, Aceh memberikan kontribusi sebesar 4,99 persen terhadap PDRB Sumatera pada tahun 2024.
"Laju pertumbuhan ekonomi Sumatera pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023 mencapai 4,45 persen," katanya.
Berdasarkan wilayah regional Sumatera, semua wilayah mengalami pertumbuhan positif. Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Selatan merupakan provinsi dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 5,03 persen.