Banda Aceh (ANTARA) - Ribuan mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh membongkar secara paksa gempok portal Lapangan Tugu Darussalam, Rabu (28/8) siang, karena ingin menggelar seremonial penutupan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK).
Mereka membongkar gembok tersebut karena tidak terima dengan sikap dari pihak Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh yang menggembok portal gerbang Lapangan Tugu tersebut.
Rahmad Ali, Koordinator Lapangan (Korlap) PBAK UIN Ar-Raniry saat dihubungi Antara pada Rabu (28/8) malam mengatakan, portal masuk Lapangan Tugu itu digembok dan harus meminta izin kepada pihak Unsyiah.
Baca juga: 4.568 mahasiswa baru UIN Ar-Raniry ikuti pengenalan budaya akademik
Ia mengatakan, padahal sebelumnya dari panitia PBAK UIN sudah melayangkan surat pemberitahuan untuk penggunaan lapangan tersebut kepada pihak Unsyiah.
“Waktu kami datang ke sana (Lapangan Tugu) ternyata portal lapangannya itu digembok,” katanya.
Menurut Ali, pihaknya telah mengirimkan surat pemberitahuan untuk pemakaian lapangan tersebut, tetapi bukan surat permintaan izin.
Baca juga: 70 mahasiswa baru luar negeri kuliah di UIN Ar-Raniry
Hal itu, katanya dikarenakan Lapangan Tugu Darussalam merupakan milik bersama dari tiga perguruan tinggi yakni, UIN Ar-Raniry, STAI Tgk Chik Pante Kulu dan Unsyiah.
“Gimana mau minta izin, sedangkan lapangan itu milik tiga perguruan tinggi di Darussalam, bukan punya Unsyiah saja,” pungkasnya.
Setelah berhasil dibongkar gembok tersebut, akhirnya sebanyak 4.568 lebih mahasiswa baru UIN yang mengikuti PBAK berhasil menduduki Lapangan Tugu Darussalam.