"Perubahan adalah suatu kebutuhan, dan teknologi AI hadir sebagai kunci dalam menciptakan efisiensi di berbagai industri, termasuk hukum," ujar Chief Executive Officer Hukumonline Arkka Dhiratara dalam sambutannya pada peluncuran Ask Hukumonline AI. Ia mengungkapkan, Ask Hukumonline AI tidak hanya mempercepat proses riset, tetapi juga memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan mudah dipahami oleh para pengguna, baik itu praktisi hukum, akademisi maupun para profesional.
Berawal di tahun 2017, ketika itu Hukumonline mengembangkan Advance Search sebagai fitur pencarian cepat. Kemudian pada 2018, Hukumonline meluncurkan Legal Intelligence Assistant sebagai chatbot pertama bidang hukum di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Hukumonline di tahun 2020 mengembangkan AI untuk Regulatory Compliance System sebagai sistem pemantauan kepatuhan hukum bagi perusahaan dan institusi lainnya.
Hingga kemudian pada tahun 2023, Hukumonline melahirkan cikal bakal dari Ask Hukumonline AI melalui iterasi awal dalam pemanfaatan Generative AI pada knowledgebase Hukumonline. Ask Hukumonline AI kemudian menjalani tahapan pengujian dan validasi, yang dilanjutkan dengan try out ujian profesi advokat dan soal-soal ujian Hukum Pasar Modal. Hasilnya, Ask Hukumonline AI lulus dalam ujian-ujian tersebut.
Ask Hukumonline AI juga telah menjalani pengujian oleh beberapa expert, dan akhirnya disempurnakan hingga akhirnya dirilis secara resmi pada hari ini.
Melalui Ask Hukumonline AI, pengguna dapat mengajukan pertanyaan hukum yang kompleks dan mendapatkan jawaban dalam hitungan detik, mempercepat proses riset yang selama ini memakan waktu dan tenaga. Ask Hukumonline AI hadir sebagai solusi atas tantangan riset hukum di Indonesia, yang sering kali terbentur oleh keterbatasan waktu dan banyaknya informasi yang harus disortir secara manual.
"Kami percaya, hadirnya Ask Hukumonline AI merupakan lompatan besar dalam riset hukum di Indonesia," tambah Arkka. Ia pun mengungkapkan bahwa platform ini adalah wujud komitmen Hukumonline untuk terus berinovasi dan menyediakan layanan yang relevan bagi para pengguna.
Meski AI memiliki kemampuan luar biasa dalam hal efisiensi, Arkka menekankan bahwa hasil terbaik tetap akan dicapai melalui kolaborasi antara teknologi dan keahlian manusia. Hukumonline memastikan bahwa Ask Hukumonline AI berfungsi sebagai alat bantu yang memperkaya pengalaman manusia, bukan menggantikannya.
Dengan peluncuran ini, Hukumonline mengukuhkan posisinya sebagai pelopor inovasi dalam bidang hukum di Indonesia. Ke depan, Hukumonline berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi berbasis teknologi yang menjawab kebutuhan dunia hukum yang terus berkembang.
Tentang Hukumonline
Didirikan pada tahun 2000 oleh beberapa praktisi hukum dan pengacara Indonesia terkemuka, Hukumonline bertujuan untuk menjadi solusi satu atap bagi praktisi hukum Indonesia sebagai sebuah platform regulasi berbasis teknologi (reg-tech) yang mendemokratisasi akses hukum dan memberdayakan para praktisi hukum dengan memberikan pengetahuan hukum dalam banyak bentuk, seperti koleksi regulasi dan putusan pengadilan yang telah diklasifikasikan, analisis dan laporan hukum yang komprehensif, serta artikel-artikel terkait masalah hukum yang mudah dipahami.