Jakarta (ANTARA) - Penurunan daya beli masyarakat menjadi isu yang semakin hangat belakangan ini. Seiring dengan meningkatnya harga barang dan jasa, masyarakat cenderung lebih selektif dalam mengatur pengeluaran.
Di tengah kondisi seperti ini, muncul pertanyaan: apakah penggunaan jalan tol yang dikelola PT Wijaya Karya (WIKA) Serang-Panimbang (Serpan), Jalan Tol Serang-Panimbang, masih menjadi pilihan yang efisien? Berikut adalah beberapa fakta yang perlu dipertimbangkan:
1. Kenyamanan: Dengan menggunakan jalan tol, pengemudi dapat mempersingkat waktu tempuh dan terhindar dari kemacetan, sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman. Meskipun terdapat biaya tol, kenyamanan yang diperoleh membuat waktu perjalanan menjadi lebih efisien.
2. Biaya Operasional Kendaraan: Penggunaan jalan tol dapat mengurangi biaya operasional kendaraan, seperti biaya bahan bakar, berkat jarak tempuh yang lebih pendek dan kondisi jalan yang lebih baik. Bahkan, menurut hasil riset, penggunaan jalan tol dapat memberikan efisiensi bahan bakar hingga 30%.
3. Produktivitas: Waktu tempuh yang lebih singkat saat menggunakan jalan tol dapat meningkatkan produktivitas, terutama bagi mereka yang bekerja atau berbisnis.
4. Keamanan: Jalan tol memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan jalan non-tol, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalisir.
"Meskipun jalan tol berbayar, jika dilihat dari sisi manfaat yang diperoleh, penggunaan jalan tol dapat menjadi pilihan yang lebih efisien, terutama bagi mereka yang membutuhkan kecepatan dan keamanan dalam perjalanan," ungkap Manajer Bidang Pemasaran Strategis & Pengembangan, Muhammad Albagir.
Jalan Tol Serang-Panimbang sendiri terhubung dengan Jaringan Tol Trans Jawa dan menghubungkan tiga kabupaten/kota di Banten. Jalan tol ini memiliki panjang 83,67 km dan terdiri dari tiga seksi: Seksi 1 Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 km, yang telah beroperasi sejak Desember 2021; Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,1 km; dan Seksi 3 Cileles-Panimbang sepanjang 33 km, yang saat ini dalam fase pelaksanaan konstruksi dan ditargetkan dapat segera dioperasikan pada tahun 2025 mendatang.
Dengan beroperasinya jalan tol ini, waktu tempuh ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Geopark Nasional Ujung Kulon, serta destinasi wisata lainnya di Banten Tengah dan Selatan dari Jakarta hanya 2-3 jam saja.
Selain itu, jalan tol ini juga dapat mempercepat mobilitas, meningkatkan aksesibilitas, serta menjadi daya tarik utama bagi para investor, sehingga diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah di Provinsi Banten.