Ali Charisma, Pendiri Indonesian Fashion Chamber, berkata, "Moskow memiliki kekayaan aset budaya, serta lokasi strategis antara dunia Timur dan Barat. Maka, kota ini menjadi lokasi ideal yang menyatukan berbagai pemimpin industri fesyen. Berkat industri fesyen yang berkembang pesat, serta kemampuan kota ini menggelar ajang internasional, Moskow pun terpilih sebagai lokasi ajang yang mempererat kolaborasi, serta pendirian BRICS International Fashion Federation."
Sunil Sethi, Chairman, Fashion Design Council of India, berkata, "Negara-negara berkembang membutuhkan sebuah asosiasi yang menaungi industri fesyen. Berbagai merek fesyen, desainer, dan pasar berhadapan dengan tantangan-tantangan serupa--mulai dari kendala rantai pasok hingga isu lingkungan hidup--sehingga menuntut upaya bersama. Untuk itu, industri fesyen, didominasi ratusan merek global, mendorong pasar-pasar berkembang agar membentuk sebuah platform sebagai sarana aspirasi."
Memorandum pendirian BRICS International Fashion Federation ditandatangani berbagai sosok berpengaruh, mulai dari CEO ajang fashion week, ketua asosiasi industri fesyen dan tekstil, serta akademisi dari negara-negara di seluruh dunia, seperti Indonesia, Singapura, Vietnam, Afrika Selatan, Rusia, Spanyol, Amerika Serikat, dan lain sebagainya.
Natalya Sergunina, Wakil Wali Kota Moskow, menekankan pentingnya inisiatif tersebut: "Pendirian BRICS International Fashion Federation merupakan salah satu hasil penting dari BRICS+ Fashion Summit yang berlangsung di Moskow. Hal tersebut juga kembali membuktikan tujuan bersama dan potensi pertumbuhan kolega global kami."
Deklarasi tersebut mencantumkan target-target penting: mendukung SDM lokal, meningkatkan fesyen berkelanjutan, membina kegiatan pertukaran budaya, serta membangun platform terpadu untuk pasar-pasar berkembang lewat edukasi dan informasi. Deklarasi tersebut juga menekankan pengembangan teknologi baru, pelestarian identitas budaya, serta dukungan terhadap seni dan kriya tradisional.
"Kami ingin menyediakan sebuah platform global dan ajang berskala lokal agar sosok-sosok visioner dapat mengasah kreativitasnya. Kami juga ingin meningkatkan aspek keberlanjutan, mendorong praktik ramah lingkungan, serta menerapkan metode transparan untuk mengurangi jejak karbon di industri fesyen. Tren slow fashion dan aktivitas konsumsi yang bertanggung jawab akan menjadi agenda utama BRICS IFF dalam mengurangi dampak negatif industri fesyen terhadap lingkungan hidup," seperti yang tercantum dalam pernyataan resmi.