Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Aceh, Makmur Budiman menyatakan provinsi ujung paling barat Indonesia itu membutuhkan banyak kawasan ekonomi khusus guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
"Provinsi Aceh memiliki banyak potensi ekonomi yang dapat dioptimalkan dengan menghadirkan kawasan ekonomi khusus pada sejumlah kawasan yang tersebar di seluruh Aceh," katanya di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menerima silaturrahmi Kepala Perum LKBN Antara Biro Aceh, Azhari di Kantor Kadin Provinsi Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan kehadiran kawasan ekonomi khusus di sejumlah wilayah seperti pantai barat, tengah dan timur Aceh akan memberikan dampak pada semua sektor seperti ketersediaan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Memang saat ini pengembangan kawasan sudah diusulkan oleh Pemerintah Aceh dan kita berharap kawasan-kawasan ekonomi yang diusulkan dapat segera terwujud sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud," katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Aceh saat ini juga sedang mengembangkan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong yang nantinya di sana akan hadir beragam industri kecil dan besar.
"Saat ini sudah ada perusahaan yang sedang membangun di sana dan nanti juga akan menyusul beberapa perusahaan lainnya," katanya.
Ia juga mengajak kepada seluruh Pemerintah Kabupaten/kota dan juga anggota parlemen untuk bersama sama membina UMKM dan ekonomi kreatif sehingga dengan adanya pembinaan secara berkelanjutan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Makmud menambahkan Kadin Aceh berkomitmen untuk ikut serta mendukung dan berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh dalam membangun berbagai sektor ekonomi di provinsi tersebut.
"Mari kita bersama-sama untuk ikut serta membangun ekonomi Aceh yang dimulai dari hal yang terkecil yakni memajukan sektor UMKM, Kemajuan sebuah daerah bukan saja tugas pemerintah tapi tugas semua kita putra-putra daerah khususnya dan Indonesia umumnya, " katanya
Kadin: Aceh butuh banyak kawasan ekonomi khusus
Kamis, 3 Oktober 2019 19:35 WIB