Mexico City (ANTARA Aceh) - Sedikitnya 13 orang tewas setelah tornado kuat menerjang Kota Ciudad Acuna di perbatasan Meksiko Utara, kata seorang menteri pemerintah pada Senin (25/5).
"Setakat ini, 13 orang secara resmi telah dikonfirmasi tewas," kata Luis Felipe Puente, Kepala Sekretariat Koordinasi Nasional bagi Perlindungan Sipil di Kementerian Dalam Negeri (Segob), di akun Twitter pribadinya.
Dalam satu wawancara dengan stasiun televisi berita lokal, Televisa, Puente mengatakan sebanyak 10 orang dewasa dan tiga anak kecil telah kehilangan nyawa mereka. Selain itu, 88 orang menderita luka serius, 229 tergores dan memar dan satu bayi dilaporkan hilang.
Tornado tersebut menerjang Ciudad Acuna, kota di perbatasan Meksiko di Negara Bagian Coahuila, antara pukul 05.30 dan 06.10 waktu setempat Senin pagi, (17.30 dan 18.10 WIB).
Wali Kota Ciudad Acuna, Evaristo Lenin Perez, mengatakan penilaian awal mengenai kerusakan memperlihatkan 300 rumah telah rusak dan tak kurang dari 1.500 rumah sangat terpengaruh.
Angin kencang menghumbalang kendaraan, merontokkan atap rumah, menumbangkan tiang listrik dan pohon serta juga merusak barang lain, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Sergio Almazan, seorang ahli geologi, mengatakan tornado itu dimasukkan ke dalam Kategori 4 di dalam sekala EP (Enhanced Fujita), dengan angin berkecepatan 320 kilometer per jam.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengatakan di akun Twitter, "Tempat penampungan sementara telah didirikan buat orang yang rumah mereka rusak parah."
Presiden Meksiko tersebut juga mengatakan Kantor Penanganan Keadaan Darurat bekerja sama dengan Pemerintah Coahuila untuk membantu keluarga yang terpengaruh.
Staf dari satuan Perlindungan Sipil di Negara Bagian Coahuila dan prajurit dari Angkatan Darat Meksiko membantu warga yang jadi korban dan menilai kerusakan.
Tornado terbentuk akibat pertemuan dua massa udara --satu hangat dan basah dari laut dan massa dingin serta kering dari kutub. Pertemuan itu menyebabkan reaksi dalam bentuk koneksi yang mengakibatkan topan yang berputar dengan kuat.
"Setakat ini, 13 orang secara resmi telah dikonfirmasi tewas," kata Luis Felipe Puente, Kepala Sekretariat Koordinasi Nasional bagi Perlindungan Sipil di Kementerian Dalam Negeri (Segob), di akun Twitter pribadinya.
Dalam satu wawancara dengan stasiun televisi berita lokal, Televisa, Puente mengatakan sebanyak 10 orang dewasa dan tiga anak kecil telah kehilangan nyawa mereka. Selain itu, 88 orang menderita luka serius, 229 tergores dan memar dan satu bayi dilaporkan hilang.
Tornado tersebut menerjang Ciudad Acuna, kota di perbatasan Meksiko di Negara Bagian Coahuila, antara pukul 05.30 dan 06.10 waktu setempat Senin pagi, (17.30 dan 18.10 WIB).
Wali Kota Ciudad Acuna, Evaristo Lenin Perez, mengatakan penilaian awal mengenai kerusakan memperlihatkan 300 rumah telah rusak dan tak kurang dari 1.500 rumah sangat terpengaruh.
Angin kencang menghumbalang kendaraan, merontokkan atap rumah, menumbangkan tiang listrik dan pohon serta juga merusak barang lain, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Sergio Almazan, seorang ahli geologi, mengatakan tornado itu dimasukkan ke dalam Kategori 4 di dalam sekala EP (Enhanced Fujita), dengan angin berkecepatan 320 kilometer per jam.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengatakan di akun Twitter, "Tempat penampungan sementara telah didirikan buat orang yang rumah mereka rusak parah."
Presiden Meksiko tersebut juga mengatakan Kantor Penanganan Keadaan Darurat bekerja sama dengan Pemerintah Coahuila untuk membantu keluarga yang terpengaruh.
Staf dari satuan Perlindungan Sipil di Negara Bagian Coahuila dan prajurit dari Angkatan Darat Meksiko membantu warga yang jadi korban dan menilai kerusakan.
Tornado terbentuk akibat pertemuan dua massa udara --satu hangat dan basah dari laut dan massa dingin serta kering dari kutub. Pertemuan itu menyebabkan reaksi dalam bentuk koneksi yang mengakibatkan topan yang berputar dengan kuat.