Lhokseumawe (ANTARA) - Warga mengeluhkan genangan air di beberapa titik ruas jalan di Kota Lhokseumawe yang menjadi langganan setiap turun hujan.
Syukri, warga Lhokseumawe di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan genangan air sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu saat hujan deras mulai mengguyuri kota yang dijuluki petro dolar tersebut.
"Satu jam saja hujan deras mengguyur Kota Lhokseumawe, maka jalanan tergenang. Kondisi tersebut menghambat aktivitas masyarakat. Bahkan, air genangan bisa mencapai 40 centimeter," katanya.
Menurut Syukri, genangan air yang merendam sejumlah jalan protokol tersebut umumnya disebabkan karena kurang berfungsinya drainase di sepanjang jalan.
"Genangan air tersebut juga berimbas pada semakin banyaknya lubang yang bertebaran di jalan. Kondisi seperti ini sangat membahayakan pengguna jalan, bahkan telah banyak memakan korban," katanya.
Syukri berharap Pemkot Lhokseumawe segera memperbaiki kondisi seperti ini, jangan terkesan adanya pembiaran. Mengingat genangan air yang terjadi saat turun hujan terjadi sudah bertahun-tahun lamanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Safaruddin mengatakan tergenangnya air di beberapa titik ruas jalan di Kota Lhokseumawe saat turun hujan terjadi akibat banyaknya sampah yang menyumbat drainase.
"Pada dasarnya dinas sudah menata drainase untuk mengalirkan air ke waduk Lhokseumawe, namun drainase di sini banyak yang tersumbat oleh sampah, sehingga membuat air tidak mengalir dengan lancar," katanya.
Menurut Safaruddin, genangan air yang terjadi saat turun hujan juga menyebabkan terkikisnya ruas jalan, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Safaruddin menambahkan, saat ini Pemkot Lhokseumawe tidak memiliki cukup banyak dana untuk pemeliharaan drainase tersebut akibat adanya pemotongan recofusing anggaran.
"Beberapa ruas jalan di pusat Kota Lhokseumawe yang berlubang saat ini sudah mulai dilakukan pemeliharaan dengan anggaran Rp400 juta," katanya.
Safaruddin mengatakan, di tahun sebelumnya Dinas PUPR mendapatkan anggaran untuk pemeliharaan jalan mencapai Rp1,2 miliar, namun tahun ini dipotong karena adanya refocusing untuk penanganan COVID-19.
"Kami upayakan anggaran pemeliharaan drainase pada tahun depan. Namun kami juga mengimbau masyarakat agar menjaga drainase, tidak membuang sampah sembarangan dan kembali budayakan kegiatan gotong royong," pungkas dia.
Warga Lhokseumawe keluhkan genangan air di ruas jalan
Rabu, 10 November 2021 22:09 WIB