Calang (ANTARA) - Petani di Kabupaten Aceh Jaya mengeluh karena harga racun pembasmi rumput atau herbisida yang meningkat 100 persen.
“Kami sebagai petani sangat kesulitan dengan kondisi seperti ini, apalagi harga racun rumput yang naik drastis tidak seperti biasanya,” kata Salah seorang Petani di Kecamatan Krueng Sabee, Bustami, Selasa.
Ia menjelaskan kesulitan yang di alami petani seakan tidak ada habisnya termasuk dengan naiknya harga barang herbisida tersebut yang menjadi salah satu bahan yang sangat penting bagi seorang petani.
“Seharusnya pemerintah dapat mencari solusi terhadap kondisi seperti ini,jangan sampai kami para petani terus terhimpit dalam ekonomi,” katanya
Salah seorang pedagang herbisida di Desa Mon Mata Kecamatan Krueng Sabee, Eba menyampaikan kalau harga Herbisida saat ini memang telah meningkat drastis bahkan sampai 100 persen.
“Harganya memang luar biasa meningkat saat ini, bahkan tidak seperti biasanya meningkat,” katanya
Eba menyampaikan kalau ada Herbisida yang semula harga Rp 50.000 kini meningkat mencapai Rp 110.000 sampai 120.000.
“Memang hampir segala jenis racun naik bukan satu dua saja, contohnya Rondoup biasanya harga Rp65.000 kini Rp135.000, begitu juga obat jenis Audit biasa Rp55.000 kini Rp150.000, jenis Pemadan biasa Rp60.000 kini Rp 100.000,” katanya.
Eba menjelaskan selain harga Herbisida harga pupuk non subsidi juga meningkat drastis contohnya KCL biasa harga Rp275.000 kini capai Rp680.000 termasuk juga harga pupuk Mutiara.