Banda Aceh (ANTARA) - Staf Khusus III Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebutkan sebanyak 200 ribu ibu-ibu pra sejahtera di Aceh masuk dalam daftar penerima program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekkar) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) guna menjaga usaha mikro tetap berjalan.
“Setelah saya lihat data bahwa ada 200 ribu lebih ibu-ibu pra sejahtera yang sudah dilayani program Mekkar PNM, kita kasih pembiayaan tanpa jaminan,” kata Arya saat temu ramah dengan milenial BUMN Aceh di Banda Aceh, Sabtu.
Dari data itu, kata Arya, artinya ada 200 ribu rumah tangga yang telah menjadi nasabah PNM, sehingga mereka mendapatkan bantuan pembiayaan tanpa anggunan apapun untuk menjalankan usaha mikro masing-masing.
Mereka yang menjadi nasabah PNM tersebut mendapatkan pinjaman mulai dari Rp2-9 juta tanpa jaminan apapun, sebagai komitmem pemerintah dalam membantu akses modal usaha bagi masyarakat di tengah COVID-19.
“Mereka adalah ibu-ibu yang membuat gorengan, jualan bakso, bikin kue, laundry, jual mi, dan usaha-usaha kecil lainnya,” katanya.
“Jadi ada 200 ribu rumah tangga nasabag PNM, sementara jumlah rumah tangga sekita 1 juta di Aceh, artinya ada 20 persen ibu-ibu rumah tangga nasabah yang kita berdayakan,” katanya lagi.
Selain program Mekaar, kata Arya, tentunya BUMN juga terus memberikan bantuan pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Syariah Indonesia (BSI) serta kegiatan-kegatan lain yang membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Tanah Rencong itu.
“Jadi kontribusi BUMN di Aceh tidak hanya CSR (tanggung jawab sosial perusahaan).
CSR itu hanya bantuan kecil dari bantuan-bantuan BUMN lainnya,” kata Arya.
Oleh sebab itu, Arya berharap seluruh BUMN di Aceh terus berkolaborasi dalam upaya membantu pertumbuhan ekonomi di provinsi bekas konflik tesebut, dengan mengedapankan peran kelompok milenial yang penuh kreativitas dan inovasi.
“Mudah-mudahan ke depan kita makin besar dan terus membantu masyarakat Aceh,” kata Arya.
200 ribu orang ibu-ibu Aceh penerima modal usaha Mekaar PNM
Sabtu, 27 November 2021 21:03 WIB