Banda Aceh (ANTARA) - Ustad Abdul Somad (UAS) meletakkan batu pertama pembangunan asrama kampus dayah Insan Qurani (IQ) di kawasan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar.
"Insya Allah pembangunan pondok pesantren Insan qurani berjalan lancar," kata UAS saat meletakkan batu pertama, di Aceh Besar, Sabtu.
Peletakan batu pertama dilakukan UAS di sela-sela kunjungannya ke Aceh untuk menghadiri peringatan 17 tahun Tsunami, serta bertemu dengan para aktivis dakwah di Aceh.
Selain itu, Dai kondang asal Riau tersebut juga mengajak para dermawan untuk menyumbang guna pembebasan tanah seluas 10 hektar yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pembangunan dayah.
Kata UAS, kalau dulu ada pembangunan pondok pesantren yang membantu hanya masyarakat sekitar. Sekarang dengan diupload di facebook, twitter, instagram, ke youtube. Maka masyarakat Aceh yang ada di Batam, di Kuala Lumpur, di seluruh dunia akan ikut menyumbang.
“Itu baru masyarakat Aceh belum lagi masyarakat Nusantara dari Sabang sampai Papua yang menjadi pahlawan devisa di luar negeri melihat acara kita hari ini maka kita tidak perlu membuat program sedekah besar-besaran," ujarnya.
UAS menyampaikan, pada prinsipnya program wakaf ini lebih baik sedikit tapi banyak, dari pada banyak tapi sedikit. Misalnya jika membuat program satu sak semen, hanya Rp50 ribu, sedikit, tetapi yang menyumbang satu juta orang.
"Daripada satu orang pejabat satu orang kaya memberikan satu milyar hanya dia sendiri," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Dayah IQ Muzakkir menyampaikan, pengurus pondok pesantren terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sarana prasarana di dayah tersebut.
"Keinginan kita untuk membangun dayah Insan Qurani untuk lebih maju ke depan, sudah tujuh tahun alumni kita banyak yang ke Timur Tengah," katanya.
Ia menyampaikan terimakasih kepada Tim UAS Aceh dan IKAT Aceh yang telah membantu menghadirkan UAS ke kampus Dayah Insan Qurani.
"Sungguh kami tak mengira kalau hari ini UAS hadir ke tempat kami untuk peletakan batu pertama dan mendoakan dayah kami," demikian Ustadz Muzakir.