Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan ekonomi biru, hijau, dan ekonomi sirkular berpotensi untuk menciptakan jutaan lapangan kerja baru sambil mengurangi sampai dari berbagai sektor dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Isu-isu lingkungan seperti polusi karbon, degradasi laut dan tanah, hingga sampah plastik mendorong urgensi penerapan pendekatan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya dalam Pertemuan Sherpa ke-2 Presidensi G20 Indonesia, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis.
Adapun pendekatan ekonomi biru, hijau, dan sirkular menggabungkan potensi pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan inklusi manusia untuk menuai manfaat dalam konsep yang lebih holistik.
Sementara itu, Direktur Eksekutif CSIS dan Co-Chair T20 Indonesia Yose Rizal Damuri mengatakan masih banyak tantangan yang harus diselesaikan untuk mengimplementasikan pendekatan ekonomi ini secara matang.
“Ada tiga tantangan yaitu masih perlunya perubahan sikap dan cara pandang menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan, kurangnya dukungan finansial, dan belum adanya insentif yang baik untuk penerapan konsep-konsep ini,” ungkapnya.
Konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular bukanlah konsep baru, tapi dunia baru tersadar akhir-akhir ini akan pentingnya melakukan transformasi dalam pendekatan ekonomi global agar menjadi lebih berkelanjutan sehingga ketiga konsep tersebut semakin menjadi perhatian.
Deputi Menteri Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular telah diterapkan dalam Visi Indonesia 2045 di prioritas nomor 1 dan 6.
Ekonomi biru selanjutnya juga telah dibawa dalam pembahasan di Development Working Group dan agenda di ASEAN.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Boediastoeti Ontowirjo menambahkan bahwa BRIN telah berkolaborasi dengan sektor swasta untuk mengembangkan model ekonomi hijau dan sirkular, misalnya dalam pengolahan limbah cair kelapa sawit menjadi biogas sumber listrik di Riau.
Ia menambahkan bahwa pergeseran aktivitas ekonomi ke arah ekonomi biru, hijau, dan sirkular harus ditempuh karena terdapat manfaat yang bisa dipetik.
“Indonesia telah berkontribusi dalam merealisasikan wacana global bertransisi ke model ekonomi berkelanjutan melalui berbagai program dan aksi nyata di forum G20. Forum G20 pun dapat memfasilitasi dialog, saling berbagi pengetahuan, teknologi, dan juga best practices dalam ekonomi berkelanjutan,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Airlangga: Ekonomi biru berpotensi ciptakan jutaan lapangan kerja