Blangkejeren (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gayo Lues segera membentuk Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam upaya mencegah dan mengatasi wabah PMK yang menyerang ternak di daerah itu.
Pembentukan Satgas PMK tersebut setelah mengikuti arahan Sekda Aceh Taqwallah melalui daring untuk bergegas cepat dalam penanganan terhadap PMK yang selama ini dianggap sudah mengkhawatirkan.
Baca juga: Seluruh ternak infeksi PMK di Sabang telah dinyatakan sembuh
Asisten III, Bambang Waluyo yang mewakili Bupati Gayo Lues usai mengikuti arahan Sekda tersebut di Blangkejeren, Jumat mengatakan, akan secepatnya menindaklanjuti arahan Pemerintah Provinsi Aceh, dengan membentuk Satgas PMK di Kabupaten Gayo Lues.
Pembentukan Satgas ini dilakukan guna pengamatan dan pengidentifikasian, dalam memitigasi resiko kesehatan hewan dan lingkungan serta pengaruhnya pada aspek ekonomi, sosial dan budaya.
Baca juga: Disbunnak: 1.938 ternak di Aceh Barat sudah sembuh dari wabah PMK
Kemudian rencana selanjutnya sebut Bambang, Satgas diminta untuk melaporkan setiap satu bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Bupati.
Turut hadir melalui rapat daring tersebut, Dandim 0113/Galus, Kajari, Perwakilan Polres, Kabid Peternakan, Kadis Pertanian, BPBD, Kadis Kesehatan, Rabu sore, di ruang kerja Bupati Gayo Lues.
Baca juga: Ini jumlah ternak yang sudah di vaksinasi di Aceh Jaya
Sekda Taqwallah menyatakan, perkembangan PMK di Aceh yang ditangani telah menembus angka 45 ribu kasus, angka itu berdasarkan hasil jumlah vaksin yang sudah dilaksanakan di seluruh Aceh.
Upaya ini sebut Sekda untuk melindungi ternak masyarakat, oleh sebab itu vaksinasi PMK harus dikerjakan dengan serius dan tidak boleh fiktif.
“Sesuai arahan Pj Gubernur, dalam waktu dekat akan melakukan peninjauan vaksinasi PMK ke sejumlah kabupaten/kota, guna memastikan pelaksanaan vaksinasi PMK berjalan sesuai target," jelasnya.