Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Tenggara Raidin Pinim menyatakan kehadiran KCP Bank Aceh di Lawe Desky merupakan bukti dukungan akses layanan keuangan di perbatasan.
"Kami memberikan apresiasi kepada Bank Aceh yang telah membuka KCP Lawe Desky. Kehadiran KCP ini kami harapkan dapat memudahkan akses layanan keuangan di perbatasan dan meningkatkan perekonomian,” kata Raidin di Aceh Tenggara, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peresmian KCP Bank Aceh Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara bersama Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman dan turut didampingi Pimpinan Bank Aceh Syariah Cabang Kutacane, Satumin
Ketua DPRK Aceh Tenggara Denny Febrian Roza dan Anggota Komisi IV DPR RI, M Salim Fakhri.
Raidin Pinim juga mengajak kepada seluruh masyarakat atau nasabah di Kecamatan Babul Makmur, Leuser, Babul Rahmah dan Tanoh Alas untuk memanfaatkan layanan keuangan yang tersedia di Bank Aceh.
Menurutnya akselerasi ekonomi di wilayah perbatasan akan semakin meningkat dengan tersedianya layanan bank.
Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman, mengatakan Agara memiliki potensi alam yang luar biasa dan keberkahan dari Allah.
Menurut di lahan pertanian yang luas cukup menumbuhkan perekonomian masyarakat di bumi sepakat segenap.
Berdasarkan laporan perekonomian Aceh Mei 2022 yang dirilis Bank Indonesia, Aceh Tenggara menjadi kabupaten kedua dengan tujuan penyaluran pembiayaan terbesar di Provinsi Aceh.
“Hingga Mei 2022, realisasi pembiayaan di Aceh Tenggara tercatat Rp 6,72 triliun,” kata Haizir.
Dengan jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 14,19 persen bagi total penyaluran pembiayaan di Aceh.
Data tersebut sangat menggembirakan yang menunjukkan bahwa Tanah Alas menjadi wilayah potensial untuk melakukan investasi.
“Hal ini juga menjadi bukti bagi kenyamanan investor untuk menanamkan modalnya di tanah yang kita cintai,” kata Dirut Bank Aceh Syariah.
Kehadiran Capem Lawe Desky tentunya menjadi wujud kontribusi nyata bagi Bank Aceh, untuk mengambil bagian secara konkrit dalam mendukung aktivitas perekonomian di Agara.
Menurutnya, hingga Juli 2022 Bank Aceh telah memiliki aset Rp 29,5 Triliun, realisasi pembiayaan mencapai Rp16,8 Triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga Rp25 triliun.