Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Sosial Aceh menyalurkan bantuan modal usaha ekonomi produktif bagi masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar, yang diharapkan dapat membantu mereka di tengah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Kami sangat mengharapkan dengan adanya modal bantuan usaha ini, masyarakat penerima betul-betul memaksimalkan usaha di bidangnya masing-masing untuk lebih berkembang,” kata Kepala Dinas Sosial Aceh Yusrizal Banda Aceh, Kamis.
Bantuan modal usaha diberikan untuk 71 penerima manfaat dari wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Bantuan terdiri dari barang dagangan kios, bahan peralatan kue, mesin jahit, serta bahan-bahan palawija untuk perkebunan atau pertanian.
Yusrizal mengatakan bantuan modal usaha tersebut merupakan usulan dari hak dana aspirasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Tgk Irawan Abdullah yang ditempatkan di Dinas Sosial Aceh.
Ia mengapresiasi anggota dewan yang memiliki usulan untuk memberdayakan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, apalagi di tengah kenaikan harga BBM, yang juga berpengaruh pada harga kebutuhan bahan pokok yang ikut naik.
Sementara itu, Anggota DPR Aceh dari Fraksi PKS Tgk Irawan Abdullah mengatakan bantuan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) yang disalurkan kepada masyarakat melalui usulan dirinya sebagai anggota dewan melalui Dinas Sosial.
“Ini merupakan bantuan pemerintah, dewan hanya memfasilitasi melalui usulan yang berasal dari masyarakat. Program ini direalisasikan melalui Dinas Sosial Aceh," katanya.
Ia berharap masyarakat penerima manfaat dapat memanfaatkan modal usaha itu agar semakin produktif, dan tidak menjual barang-barang bantuan itu untuk dijadikan uang yang habis sekali pakai.
"Harapannya masyarakat yang ada peluang usaha produktif tetap berlanjut dan sukses. Bantuan modal usaha ini dapat sedikit mengatasi kondisi ekonomi masyarakat. Bukan BLT yang kadang habis dipergunakan dalam waktu sesaat," kata Ridwan.
Warga Aceh diberikan bantuan modal usaha dampak kenaikan BBM
Kamis, 8 September 2022 20:49 WIB