Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Baitul Mal Kota Banda Aceh menyatakan muzaki atau wajib zakat dari kalangan pengusaha dan pedagang masih sedikit.
"Muzaki dari pengusaha dan pedagang di Kota Banda Aceh masih sedikit," kata Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh Tgk Safwani Zainun di Banda Aceh, Jumat.
Padahal, kata dia, potensi terbanyak zakat berasal dari kalangan pengusaha dan pedagang. Potensi ini harus mampu diraih agar zakat yang terkumpul dari pengusaha dan pedagang bisa maksimal.
Tgk Safwani Zainun mengatakan, selama ini muzaki terbanyak berasal dari kalangan pegawai negeri sipil. Hampir 90 persen wajib zakat yang dihimpun Baitul Mal Banda Aceh dari pegawai negeri sipil.
Ke depan, lanjut dia, pihaknya berupaya merangkul muzaki dari kalangan pengusaha dan pedagang, sehingga mereka menyalurkan zakatnya ke Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Menurut Tgk Safwani Zainun, merangkul muzaki dari kalangan pengusaha dan pedagang merupakan tantangan. Oleh karena itu, Baitul Mal terus berupaya memberi penyadaran kepada pengusaha dan pedagang agar menyalurkan zakatnya ke lembaga tersebut.
"Upaya memberikan penyadaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan jumlah muzaki dari kalangan pengusaha dan pedagang. Upaya ini juga bagian dari syiar Islam dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat," kata Tgk Safwani Zainun.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal Kota Banda Aceh Tgk Masrul Aidi mengungkapkan potensi zakat dari kalangan pedagang dan pengusaha di Kota Banda Aceh mencapai Rp100 miliar.
"Secara logika, jika seluruh muzaki yang potensial menyetorkan zakatnya 10 persen saja ke Baitul Mal Banda Aceh, mencapai Rp100 miliar per tahun," kata dia mengungkapkan.
Dengan jumlah zakat miliaran rupiah yang terkumpul, kata dia, bisa dibayangkan bagaimana besarnya manfaat zakat tersebut bagi program pengentasan kemiskinan.
Yang menjadi permasalahan sekarang ini, kata dia, banyak muzaki yang tinggal di Kota Banda Aceh menyalurkan zakatnya langsung ke daerah, sehingga zakat tersebut tidak masuk ke Baitul Mal Banda Aceh.
"Padahal, jika zakat disalurkan ke Baitul Mal Banda Aceh, maka bisa berdampak langsung kepada program pengentasan kemiskinan di ibu kota Provinsi Aceh ini," kata Tgk Masrul Aidi.