Produksi komoditas pala di Aceh Utara capai 55,1 ton

Lhokseumawe (ANTARA) - Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara menyebutkan produksi komoditas pala di daerah itu mencapai 55,1 ton pada 2021 dengan total lahan seluas 565 hektare. 

Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah di Lhokseumawe, Senin, mengatakan pala tidak termasuk dalam komoditas unggulan di daerah itu. 

"Total produksi pala termasuk rendah, hanya 55,1 ton per tahun atau rata-rata 153 kilogram per hari. Pala belum menjadi komoditas unggulan petani di Kabupaten Aceh Utara," katanya. 

Lilis Indriansyah menyebutkan dari total lahan tanaman pala di Kabupaten Aceh Utara yang mencapai 565 hektare tersebut, hanya 184 hektare yang berproduksi atau menghasilkan. 

"Seluas 365 hektare tanaman pala lainnya tidak menghasilkan serta kebun dengan tanaman pala yang rusak atau hampir mati dengan luas mencapai 17 hektare," kata Lilis Indriansyah. 

Menurut Lilis Indriansyah, rendahnya produktivitas pala di Kabupaten Aceh Utara karena banyak tanaman keras tersebut terkena hama atau penyakit yang menyebabkan tanaman pala menjadi rusak.

"Selain faktor hama penyakit, minimnya produksi pala juga terjadi akibat kurangnya minat masyarakat akan membudidayakan tanaman pala," kata Lilis Indriansyah menyebutkan.

Oleh karena itu, kata Lilis Indriansyah, pihaknya terus meningkatkan peran penyuluh pertanian untuk terus aktif mendampingi petani dalam memberikan pembinaan terhadap petani pala.

"Ke depannya diharapkan para penyuluh ini terus mendampingi petani agar produksi pala di Kabupaten Aceh Utara dapat meningkat dan mampu memenuhi target," kata Lilis Indriansyah

Selain itu, kata Lilis Indriansyah, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga mengupayakan Pemerintah Aceh membantu obat-obatan untuk mengatasi hama penyakit yang penyerang tanaman pala di kabupaten tersebut.

"Terkait dengan harga, saat ini harga pala di kisaran Rp28 ribu hingg Rp32 ribu per kilogram. Harga tersebut masih terbilang terstabil sejak beberapa bulan terakhir," kata Lilis Indriansyah.