Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Calon Gubernur (Cagub) Aceh Abdullah Puteh menerima peusijeuk atau upacara tepung tawar oleh ulama Aceh Tgk H Syech Waled Marhaban Adnan.
Prosesi peusijuek yang merupakan adat Aceh berlangsung di Pesantren Raudatul Muna, Gampong Ujong Pulo, Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan, Jumat.
Pada peusijeuk tersebut, Abdullah Puteh didampingi calon Wakil Gubernur Aceh Sayed Mustafa Usab yang juga pasangannya pada pilkada 15 Februari tahun depan.
Abdullah Puteh merupakan Gubernur Aceh periode 2000-2005. Ia mencalonkan diri kembali sebagai gubernur periode 2017-2022 berpasangan dengan Sayed Musafa Usab.
Sayed Mustafa Usab merupakan mantan tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah pantai barat selatan Aceh. Sayed Mustafa juga anggota DPR RI sisa masa jabatan 2009-2014 dari Fraksi PAN.
Tgk H Syech Waled Marhaban Adnan mengatakan, Abdullah Puteh merupakan sahabat. Ikatan emosional masih kuat. Silaturahmi dengan Abdullah Puteh tidak pernah putus.
"Dan sekarang Abdullah Puteh mencalonkan sebagai Gubernur Aceh berpasangan dengan Sayed Mustafa sebagai calon Wakil Gubernur Aceh. Mari kita doakan agar beliau dipercaya memimpin Aceh ke depan," kata Syech Waled Marhaban Adnan.
Sementara itu Cagub Aceh Abdullah Puteh mengatakan, dirinya bersahabat dengan Tgk H Syech Waled Marhaban Adnan sudah berlangsung belasan tahun. Beliau merupakan ulama yang dekat dengan dirinya ketika menjabat Gubernur Aceh belasan tahun silam.
"Tujuan bertemu Tgk H Syech Waled Marhaban Adnan untuk mendapat nasihat dan doa dari ulama. Dengan harapan apa yang dilakukan mendapat keikhlasan dan rahmat Allah SWT," ungkap Abdullah Puteh.
Pada kesempatan itu, Abdullah Puteh mengatakan, ada tiga visi dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh. Yakni menegakkan syariah Islam secara kaffah (menyeluruh), reformasi birokrasi, dan revolusi pertanian.
"Jika dipercaya dan terpilih sebagai gubernur, kami akan mempersatukan ulama dan memperkuat peran serta ulama dalam pembangunan Aceh. Karena itu, saya meminta dukungan," kata Abdullah Puteh.
Pada kesempatan itu, Abdullah Puteh juga menggagas musyawarah besar alim ulama se Aceh. Musyawarah ini untuk penyempurnaan syariat Islam serta penyempurnaan qanun jinayat yang merupakan bagian dari pelaksanaan syariat Islam di Aceh.
"Syariat Islam ini bukan hanya mengurus pakaian seperti celana pendek, maupun potong tangan bagi pencuri. Tapi mengatur secara menyeluruh. Karena itu, perlu peran alim ulama menyempurnakannya menjadi Islam rahmatan lil alamin," ungkap Abdullah Puteh.
Pemilihan Gubernur dan Wakil di Provinsi Aceh digelar 15 Februari 2017. Pemilihan tersebut digelar serentak dengan pemilihan 20 bupati/wali kota dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
Pemilihan tersebut diikuti enam pasangan calon yakni Tarmizi A Karim dan T Machsalmina Ali (partai politik), Zakaria Saman dan T Alaidinsyah (perseorangan), Abdullah Puteh dan Sayed Mustafa Usab (perseorangan).
Serta Zaini Abdullah dan Nasaruddin (perseorangan), Muzakir Manaf dan TA Khalid (partai politik), serta Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah (partai politik).