Sabang (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang, Aceh, mulai mengembangkan konsep wisata sejarah dengan memperkenalkan destinasi wisata Kota Tua dalam upaya menonjolkan potensi budaya, adat, dan sejarah.
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Jumat, mengatakan keberadaan Kota Tua semakin tersingkir dan terlupakan akibat modernisasi. Padahal apabila dikelola secara tepat, maka Kota Tua dapat menjadi sumber pendapatan daerah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Untuk saat ini tren Kota Tua sedang sangat diminati para wisatawan, terutama wisatawan mancanegara," kata Reza di Kota Sabang.
Baca juga: Batu Giok Aceh dan Rateeb Meuseukat Nagan Raya berhasil masuk nominasi API 2023
Untuk tahap awal, Reza mengajak beberapa kepala organisasi perangkat daerah (ODP) untuk menyusuri Kota Tua Sabang, seperti jalan Diponegoro, Perdagangan, dan Kuta Ateuh.
"Tujuan saya bersama beberapa kepala OPD ini tur ke Kota Tua untuk merefleksi dan mempelajari kembali bagaimana history yang ada di tiap sudut Kota Sabang saat ini," katanya.
Ia menjelaskan, Kota Tua Sabang secara usia memiliki nilai sejarah yang tinggi. Hal ini didukung dengan keberadaan bangunan atau fasilitas peninggalan kolonial yang memiliki cerita dan fungsinya masing-masing pada masa itu.
"Ke depannya ini yang akan kita coba untuk diangkat kembali, wisata heritage yang selama ini telah banyak terlupakan menjadi Kota Tua yang bernilai sejarah. Tur ini bertujuan untuk mengembangkan dan menata kawasan perkotaan, agar lebih terarah tanpa meninggalkan nilai-nilai sejarahnya," ujarnya.
Setelah menyamakan persepsi dengan perangkat daerah, lanjut dia, nantinya akan banyak hal yang perlu dilakukan untuk mengedukasi pemandu serta para pelaku wisata lain dalam upaya mengenalkan Kota tua Sabang kepada wisatawan.
Apabila seluruh aspek terorganisir dengan baik, kata di, perlahan Kota Tua dapat disuguhkan kepada para penikmat wisata dalam bentuk tur dan pengenalan lebih lanjut terkait sejarah, dengan latar belakang gedung-gedung tua, taman dan lampu-lampu, yang mengusung konsep historis.
"Ini tentu akan sangat mendorong potensi wisata di Kota Sabang, para tour guide akan dapat menjual paket paket wisata kota tua atau wisata heritage kepada para tamu. Kami yakin dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari masyarakat Kota Sabang, mudah-mudahan hal ini dapat kita wujudkan," ujarnya.
Baca juga: Tiga bulan terakhir, turis Malaysia paling banyak ke Aceh