Jakarta (ANTARA) -
Capres nomor urut satu Anies Baswedan mencecar Capres nomor urut 2 soal etika kepemimpinan. Bahkan, usai debat usai Anies kembali menegaskan jangan lakukan kompromi dalam urusan etika, khususnya dalam hal kepemimpinan di bidang pertahanan.
Anies bersepakat dengan prinsip Jenderal Sudirman yang menekankan perjuangan harus didasarkan pada kesucian yang salah satunya terlihat melalui pengamalan etika tanpa kompromi.
“Karena itulah kita sampaikan fakta-fakta mengapa kita harus melakukan perubahan. Karena ketika memimpin sebuah mekanisme pertahanan, angkatan perang, maka etika itu menjadi nomor satu,” tegas Anies Baswedan dalam konferensi pers usai gelaran debat ketiga pilpres di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu.
Baca juga: Prabowo dan Anies tak bersalaman usai Debat Capres, Ada apa?
Anies menilai ada persoalan selama ini dalam penerapan etika kepemimpinan di bidang pertahanan, sehingga ia berusaha menunjukkan berbagai permasalahan tersebut kepada masyarakat agar dapat menemukan solusinya.
Anies juga menerangkan penegasan yang disampaikannya bukan berkaitan dengan persoalan pribadi, namun semata demi memastikan keamanan dan keselamatan Bangsa Indonesia.
“Kami sampaikan sebagai bagian dari keinginan untuk Republik ini aman ini bisa mempertahankan keselamatan setiap keluarga. Jadi ini adalah usaha kita untuk memastikan bahwa keamanan itu nyata,” tegas Anies sekali lagi.