Banda Aceh (ANTARA) - Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aceh menyebut Karya Nyata Festival Vol.7 BUMN di Aceh berhasil mencatat Rp626 juta transaksi penjualan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) selama dua hari penyelenggaraan festival tersebut.
Chief Financial Officer (CFO) Rumah BUMN Aceh Salman di Banda Aceh, Senin, mengatakan Rumah BUMN Aceh selaku penyelenggara sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat Aceh untuk hadir dalam Karya Nyata Festival Vol.7 pada 1-2 Juni 2024. Jumlah pengunjung festival mencapai sekitar 45 ribu orang.
“Transaksi penjualan UMKM pada hari pertama mencapai Rp261,3 juta dengan 15.600 pengunjung. Pada hari kedua transaksi penjualan Rp364,6 juta dengan 19.700 pengunjung,” kata Salman.
Baca juga: Karya Nyata Festival Vol.7 catat transaksi UMKM Rp250 juta sehari
Karya Nyata Festival Vol.7 digelar oleh Rumah BUMN Aceh yang didukung oleh Kementerian BUMN serta Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Acara itu menghadirkan 86 gerai UMKM binaan Rumah BUMN serta enam gerai Rumah BUMN di Aceh dari Sabang, Banda Aceh, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tengah dan Aceh Tamiang.
“Angka penjualan ini berasal gerai-gerai UMKM dan enam gerai Rumah BUMN yang terlibat dalam acara ini,” ujarnya.
Sementara itu, CEO Rumah BUMN Aceh Helmi Fadli mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat atas antusias terhadap acara tersebut sehingga berhasil mencatat penjualan UMKM mencapai Rp626 juta.
“Tentunya penjualan ini karena banyaknya jumlah pengunjung yg meningkat dari hari pertama hingga hari kedua,” ujarnya.
Menurut Helmi, kegiatan Karya Nyata Festival BUMN Vol.7 di Banda Aceh memberikan berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi perusahaan BUMN maupun masyarakat.
Beberapa manfaat di antaranya seperti peningkatan ekonomi lokal yakni berhasil meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha lokal dan UMKM yang berpartisipasi.
Kemudian promosi produk di tengah masyarakat, serta edukasi dan inovasi melalui berbagai pelatihan sehingga menjadi ajang edukasi dan pembelajaran mengenai inovasi yang dikembangkan oleh BUMN.
Oleh karena itu, pihaknya berharap festival itu dapat dilaksanakan dengan skala yang lebih besar, melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai sektor. Kemudian juga perlu adanya inovasi dalam program acara agar festival semakin menarik dan memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi pengunjung.
Serta penting juga peningkatan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan komunitas lokal, untuk mendukung keberlangsungan dan kesuksesan sebuah festival ekonomi.
“Kita mengupayakan agar festival ini menjadi agenda tahunan yang tetap dinanti-nantikan oleh masyarakat, serta memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Baca juga: UMKM di Aceh perlu segera adaptasi dengan transaksi secara digital, ini sebabnya