Banda Aceh (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh menyatakan jalur darat pantai barat Provinsi Aceh kembali normal setelah sebelumnya sempat ditutup karena adanya tumpahan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
"Jalur barat Banda Aceh-Meulaboh kembali normal setelah pembersihan tumpahan CPO di badan jalan. Tumpahan CPO tersebut akibat truk tangki yang terguling," kata Direktur Lalu Lintas Polda Aceh Kombes Pol Muhammad Iqbal Alqudusy di Banda Aceh, Rabu.
Sebelum, truk tangki mengangkut CPO mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal setelah bannya bocor dan terguling di jalan Banda Aceh-Meulaboh KM61, kawasan Gunung Geurute, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu (14/8) sekira pukul 07.30 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, muatan truk tangki tumpah di badan jalan. Tumpahan diperkirakan sepanjang hingga satu kilometer tersebut membuat badan jalan licin.
"Polisi menutup lalu lintas Banda Aceh-Meulaboh maupun sebaliknya guna mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penutupan jalur dilakukan dari dua arah, di Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, dan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar," katanya.
Penutupan jalur berlangsung hingga pukul 12.30 WIB. Kepolisian bersama instansi terkait lainnya berkoordinasi dengan pemadam kebakaran Kabupaten Aceh Jaya untuk penyiraman tumpahan CPO.
"Penyiraman menghabiskan dua tangki air. Selain itu juga menebar pasir pada tumbuhan CPO sepanjang satu kilometer. Penebaran pasir menghabiskan dua truk," kata Muhammad Iqbal Alqudusy.
Direktur Lalu Lintas Polda Aceh itu mengimbau pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut berhati-hati karena dikhawatirkan badan jalan masih licin akibat tumpahan CPO.
"Kasus kecelakaan truk tangki yang menyebabkan tumpahan CPO ditangani kepolisian," kata Muhammad Iqbal Alqudusy.
Baca juga: Jalur barat Aceh ditutup karena tumpahan CPO di Gunung Geurutee