Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Tim SAR Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, menemukan seorang korban jatuh dari rakit dan hanyut terbawa arus Sungai Bengkung sejak Kamis (10/5) sore.
"Sekitar pukul 14.50 WIB siang tadi, tim kita menemukan korban yang di cari atas nama Salman Panuri (35)," terang Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat melalui sambungan telepon seluler di Banda Aceh, Selasa.
Ia melanjutkan, Salman ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia oleh tim terakhir atau ketiga yang terdiri tujuh orang personel di sekitar muara Sungai Bengkung.
Tim tersebut memiliki tugas untuk menyisir sekitar muara sungai setempat yang terletak di Aceh Tenggara dengan menggunakan perahu mesin milik masyarakat setempat.
"Namun, titik lokasi penemuan masih belum termonitor oleh posko. Akibat berita disampaikan oleh tim di lapangan melalui pesan singkat lewat hp (telepon genggam) satelit," katanya.
Selanjutnya, ungkap Risky, korban lansung dievakuasi oleh tim gabungan menggunakan perahu mesin menuju desa terdekat, yakni Salim Pipit, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh Tenggara.
SAR Kutacane telah mendapat informasi dari lembaga Kompas 3 Forum Konservasi Leuser (FKL), kronologi kejadian jatuhnya Salman Panuri dari rakit di sungai setempat di Ahad (13/5) sore.
Korban merupakan salah satu dari lima anggota tim patroli Kompas 3 FKL, yang berangkat dengan menggunakan satu rakit menyusuri Sungai Bengkung berada di wilayah Aceh Tenggara.
Tim SAR setempat telah membentuk tiga tim total berjumlah 26 personel gabungan yang dibantu warga dengan menyisir sekitar area lokasi tempat kejadian dan mengikuti arus Sungai Bengkung.
"Kita perkirakan, mereka tiba di Salim Pipit sekitar pukul 21.00 WIB. Dan kita langsung bawa ke rumah duka di Desa Kute Batu, Lawe Alas" tutur Risky.
SAR Kutacane memiliki wilayah kerja empat kabupaten/kota di Aceh. Meliputi daerah terpencil di Aceh, seperti Aceh Tenggara, Gayo Lues, Subulussalam dan Aceh Singkil.
Dilengkapi 17 orang personel, dan peralatan pendukung, lembaga non profit tersebut melakukan berbagai operasi, terutama di darat akibat mayoritas wilayah kerja berada di pegunungan dan lembah.