Pekanbaru (ANTARA) - Warga Kota Pekanbaru mengeluhkan dampak asap kebakaran hutan dan lahan yang mulai mengganggu kesehatan dan aktivitas keseharian.
Seorang warga Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Wati, di Pekanbaru, Minggu, mengatakan dua di antara tiga anaknya menderita batuk-batuk selama dua hari terakhir.
"Bahkan anak pertama saya suaranya sudah serak, padahal dia tidak jajan es di sekolahan," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat bagikan ribuan masker cegah dampak kabut asap
Dia menduga kuat gangguan kesehatan kedua anaknya tersebut, disebabkan oleh asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sebagian Kota Pekanbaru dan sejumlah kabupaten tetangga.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah, dia mengenakan masker kepada anaknya jika terpaksa harus keluar rumah.
Dia menuturkan dampak asap akan lebih terasa pada pagi hari hingga sekitar pukul 09.00 WIB. Selama kurun waktu itu, aroma asap menyengat seperti bakaran asap mudah tercium sehingga harus pakai masker.
Baca juga: Tujuh siswa sesak napas dan pingsan akibat kabut asap di Aceh Barat
Dia berharap, kebakaran hutan dan lahan bisa teratasi agar dampaknya tidak membahayakan.
"Kalau ada orang atau pihak tertentu sengaja membakar lahan, tangkap saja jangan diberi ampun karena dampaknya merugikan jutaan orang," katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Riau menurunkan personel untuk membagikan masker kepada warga untuk mengantisipasi dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai menyelimuti Kota Pekanbaru.
Baca juga: Dinkes Aceh Barat bagikan 2.500 masker untuk cegah dampak kabut asap
“Kita ada persediaan 10 ribu masker, dan kita bagikan secara gratis untuk masyarakat,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau Yohanes.
Petugas dari Dinas Kesehatan dibagi ke sejumlah lokasi untuk membagikan masker. Lokasi pembagian masker di antaranya di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tuanku Tambussai, Jalan Soekarno Hatta, dan Jalan Yos Sudarso.
Masker dibagikan kepada pengendara sepeda motor, mobil, dan pejalan kaki.
Baca juga: Dinkes Aceh Barat larang anak-anak main di luar rumah hindari asap
Selain membagikan masker, petugas juga mengedukasi warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah saat kabut asap menyelimuti udara.
Pihaknya akan langsung turun ke lapangan apabila kabut asap kembali menyelimuti Pekanbaru. Kabut asap sifatnya dinamis dan biasanya muncul pada pagi hari.
Baca juga: Kabut asap landa Aceh Barat
Di Kota Pekanbaru hingga saat ini terdapat sekitar 700 penderita infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh polusi asap di ibu kota Provinsi Riau itu.
Asap karhurla mulai ganggu kesehatan warga
Minggu, 4 Agustus 2019 8:39 WIB